Sejumlah Unsur dan Organisasi Desak Usut Tuntas Meninggalnya Enam Anggota FPI

- 9 Desember 2020, 19:56 WIB
Ketua MUI Miftachul Akhyar
Ketua MUI Miftachul Akhyar /Antara

DESKJABAR - Sejumlah unsur dari organisasi masyarakat mendesak pengusutan secara tuntas kasus meninggalnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) setelah terjadi insiden dengan Kepolisian, baru-baru ini.

Wakil Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Priyo Budi Santoso kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2020 mendesak agar dibentuk tim independen pencari fakta untuk mengusut insiden tersebut secara tuntas, terbuka dan transparan.

"Tim melibatkan Komnas Hak Asasi Manusia, Ikatan Dokter Indonesia, lembaga-lembaga independen dan tokoh-tokoh kredibel pegiat kemanusiaan," kata dia, dikutip DeskJabar dari Antara.

Secara terpisah, Sekretaris Umun Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengapresiasi langkah FPI yang meminta Komnas HAM mengusut tuntas dugaan pelanggaran hak asasi manusia atas meninggalnya enam anggota Front Pembela Islam.

Mu'ti meminta kepolisian terbuka dan merespons secara positif sehingga menjawab berbagai spekulasi masyarakat terhadap insiden tersebut.

Baca Juga: Anggota FPI Yang Ditembak Mati Polisi, Sudah Almarhum Difitnah Lagi, Kekejaman Seperti Di Israel

Harus jujur

Sementara itu, secara terpisah Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Ismed Hasan Putro mendorong setiap pihak mengedepankan dan menghargai proses hukum secara konsisten, termasuk dari unsur polisi.

"Meminta pimpinan Polri untuk bersikap jujur dan memberi informasi sebenar-benarnya terkait peristiwa kelabu itu," katanya.

Ismed juga meminta insiden FPI-Polri itu dapat diusut tuntas oleh tim investigasi yang independen.

Pada hari yang sama, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Miftachul Akhyar menyesalkan jatuhnya korban jiwa enam pendukung Front Pembela Islam usai mengalami insiden dengan aparat Kepolisian.

"Menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut yang sampai menimbulkan korban jiwa di antara sesama anak bangsa dan meminta kepada semua pihak untuk menghindarkan diri dari segala bentuk kekerasan, intimidasi dan saling curiga dalam menyelesaikan suatu masalah," kata Miftach kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Terkait insiden FPI versus Kepolisian itu, dia mendorong semua pihak agar dalam menyelesaikan suatu masalah dilakukan dengan mencari akar masalahnya serta mengedepankan musyawarah, silaturahim dan dengan komunikasi yang baik sehingga peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi di Indonesia. ***




Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x