19 Orang Tewas Akibat Gempa Bumi Izmir Turki

31 Oktober 2020, 06:23 WIB
Regu penyelamat menjalankan misisnya mengevakuasi korban akibat gempa di Izmir /gulftoday.ae/

 

 DESKJABAR – Tercatat sebanyak 19 orang tewas akibat gempa bermagnitudo 7,0 yang terjadi di Izmir, Tukir pada Jumat, 30 Otober 2020.

Sepuluh jam pasca gempa, para penyelamat masih berusaha mgeluarkan korban yang terjebak direruntuhan.

Dikutip dari New York Times, korban tewas terdiri dari 17 penduduk di Turki, dan 2 orang di kawasan Yunani.

Sementara itu, diperkirakan paling sedikit 607 orang mengalami cedera  di Turki dan regu penyelamat masih melakukan evakuasi korban di 17 bangunan di Kota Izmir. 

Baca Juga: Gempa Bermagnitudo 7,0 di Izmir, Inilah Faktanya

Regu penyelamat masih terus melakukan misinya mulai Sabtu, 31 Oktober 2020 pagi, guna menyelamatkan warga yang terjebak di reruntuhan bangunan di kawasan barat Izmir.

Setelah diguncang gempa bermagnitudo 7,0, sejumlah bangunan runtuh dan ambruk.

United States Geological Survey mencatat pusat gempa terjadi di Samos, pulau di kawasn Yunani yang dekat dengan pesisir Turki.

Lebih dari 1.200 regu penyelamat segera turun ke tempat kejadian, dalam upaya menyelamatkan korban di 13 bangunan lainnya di Izmir, kota dengan berpenduduk sekitar 3 juta orang.

Baca Juga: Empat Tewas dan 120 Luka-Luka Akibat Gempa Bermagtitudo 7,0 Mengguncang Izmir Turki

Sekitar 10 jam pasca gempa, regu penyelamat berhasil mengevakuasi tiga orang dari reruntuhan bertingkat delapan. TV lokal menyiarkan bagaimana upaya penyelamatan yang berlangsung dramatis.

Gempa yang terjadi sebelum jam 3 sore waktu setempat, menyebabkan penduduk Izmir berhamburan ke luar bangunan, banyak diantara mereka mengenakan masker khawatir tertular virus corona.

Sementara itu di kawasan Yunani, juga terjadi gempa yang membuat dua remaja di Samos tertimbun dinding.

Gempa melanda di beberapa kawasan di Yunani, dan terasa hingga ke Istanbul Turki, sekitar 200 mil timur laut Izmir. Namun, kerusakan paling parah dialami Izmir, kawasan wisata dan industri.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler