Garangnya Serangan Roket di Nagorno-Karabakh, Inilah Jumlah Korbannya

29 Oktober 2020, 10:24 WIB
Perangan memperbutkan kawasan Nagorno-Karabakh. /express.co.uk/

DESKJABAR – Azerbaijan telah menuduh Armenia telah menyebabkan 21 orang tewas dan lusinan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan roket yang diarahkan ke kawasan Nagorno-Karabakh, Rabu, 28 Oktober 2020.

Armenia sendri menolak tuduhan tersebut, yang menurut Azerbaijan merupakan serangan kedua yang menyebabkan tewasnya sejumlah warga sipil di distrik Barda, dekat garis depan.

Dikutip dari Aljazeera, Armenia justru menuduh Azerbaijan telah melakukan serangan roket mematikan, dengan sasaran warga sipil di dekat kawasan nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Libur Panjang Cuti Bersama, Lakukan 5 Hal Penting Ini Sebelum Pergi Berlibur

Kedua belah pihak saking melancarkan tuduhan serangan roket yang ditujukan kepada warga sipil, setelah sepekan berlangsungnya bentrokan sengit.

Sementara itu, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengkonfirmasikan bahwa Rusia telah menempatkan tentaranya di perbatasan kedua negara yang bertikat di kawasan Nagorno Karabakh.

“Tidak ada yang istimewa (dengan penempatan tentara Rusia),” tutur Pashinyan. “Tentara penjaga perbatasan Rusia telah berada di perbatasan Armenia dengan Turki dan Iran. Sekarang mereka juga sudah berada di sebelah tenggara dan barat daya perbatasan Armenia.

Baca Juga: Penista Agama Islam dan Penghina Nabi Muhammad Tidak Hanya di Prancis, Di Kota Bandung Juga Terjadi

Sementara itu, penyerangan roket yang terjadi Rabu lalu, terjadi saat genjatan senjata yang dipromotori Amerika Serikat disepakati pada akhir pekan lalu. Genjatan senjata yang ketiga kalinya, namun akhirnya gagal hanya beberapa menit setelah diberlakukan.

Presiden Azerbaijan Hikmet Hajiyev mengatakan bahwa kekuatan Armenia telah menyerang dengan roket Smerch yang ditujukan ke distrik Barda. Hikmet menuduh penggunaan amunisi tersebut telah menambah korban sipil meningkat.

Kantor Kejaksaan Umum di Barda mengemukakan, serangan roket Armenia tersebut, jatuh di kawasan pertokoan dengan penduduk padat. Serangan tersebut telah menewaskan 21 orang sipil dan melukai 70 sipil lainnya.

Baca Juga: Hindari Banyaknya Koperasi Abal-abal, Kemenkop Mengubah Sistem Pengawasan

Seperti diketahui, Nagorno Karabakh merupakan bagian dari Azerbaijan, namun populasi dan kontrol berada di tangan etnis Armenia. Sekitar 30 ribu jiwa tewas dalam ketegangan di wilayah tersebut pada tahun 1991 hingga 1994.

Azerbaijan menolak segala bentuk solusi, yang menempatkan kontrol wilayah tersebut oleh pihak Armenia, yang dianggap sebagai pendudukan ilegal.

Sementara Armenia menilai kawsan Nagorno-Karabakh adalah bagian dari sejarah Armenia, dan para penduduknya memerlukan perlindungan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler