Seorang Relawan Corona di Brasil Meninggal Dunia Setelah Disuntik Vaksin

22 Oktober 2020, 08:56 WIB
ilustrasi /neweurope.eu/

 

DESKJABAR – Seorang relawan yang mendapat suntikan vaksin corona di Brasil, meninggal dunia pada Rabu, 21 Oktober 2020. Korban merupakan salah satu relawan yang mendapatkan vaksin yang didatangkan dari AstraZeneca dan Universitas Oxford, Inggris.

Pihak berwenang dari Kementerian Kesehatan Brasil, Anvisa mengemukakan, korban meninggal tersebut adalah Dr. Joao Pedro Feitosa, berusia 28 tahun dari Rio De Janeiro.

Dikutip dari dailymail.co.uk, Kamis, 22 Oktober 2020, dia dilaporkan meninggal akibat komplikasi Covid-19.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Omzet Penampung Uang Rusak Meningkat Dua Kali Lipat

Laporan mengindikasikan, Feitosa sebenarnya tidak berada dalam kelompok relawan yang menerima suntikan vaksin. Sebab, menurut sumber kepada reuters, jika dia dalam kelompok itu, maka seharusnya program penyuntikan vaksin kepada relawan akan dihentikan sementara.

Sementara itu pihak Universitas Oxford mengatakan, mereka akan meneruskan program penyuntikan vaksin tersebut, dengan menambahkan bahwa hasil penijauan oleh tim independen menyebutkan tidak ada masalah dengan keamanan vaksin.

“Dengan memperhatikan secara serius atas kejadian di Brasil, tidak ada persoalan dengan keamanan vaksin hasil dari uji coba klinis dan kajian independen,” tutur juru bicara Universitas Oxford.

Baca Juga: Ketua Harian Gugus Tugas Ancam Tindak Tegas Tempat Hiburan Yang Tak Mematuhi Protokol Kesehatan

“Pihak berwenang di Brasil juga merekomendasikan agar uji coba diteruskan,” tuturnya menambahkan.

Sementara itu dalam pernyataannya, pihak AstraZaneca juga mengkonfirmasikan bahwa uji coba akan diteruskan.

“Kami tidak bisa berkomentar atas kasus-kasus individu. Dalam uji coba vaksin Universitas Oxford, kami sangat mematuhi kerahasiaan dan aturan uji coba klinis. Tetapi kami konfirmasikan bahwa proses review sudah kami ikuti,” tuturnya.

Baca Juga: Inter Milan vs Borussia Moenchengladbach, Achraf Hakimi Positif Covid-19, Psykologis Tim Terganggu

Sementara itu, Anvisa dalam wawancara dengan FocusOn News mengatakan, pihaknya akan mempelajari kasus kematian Feitosa pada 19 Oktober lalu, serta melakukan investigasi oleh Komite Penilaian Keamanan Internasional.

Meski demikian, Anvisa menyebutkan, sesuai dengan peraturan internasional dan Brasil tentang praktik klinik yang baik, data penelitian yang menyangkut relawan harus dijaga kerahasiannya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: dailymail Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler