Desa di Lebak, Banten yang Segera Lenyap dari Peta Ini Banyak Rumah Dijarah

14 Agustus 2023, 09:32 WIB
Sejumlah desa dan kampung di Lebak, Provinsi Banten, segera lenyap dari peta akan ditenggelamkan untuk Waduk Karian pada September 2023. /YouTube Rizquna Channel

DESKJABAR – Sejumlah desa dan kampung di Lebak, Provinsi Banten, segera lenyap dari peta, karena akan ditenggelamkan untuk Waduk Karian pada September 2023. Uniknya, pada sejumlah lokasi di kampung itu, banyak rumah dijarah, dan sebagian warga mengaku belum dibayar.

 

Waduk Karian Lebak, akan menenggelamkan 11 desa dan lebih dari 2.000 rumah dengan menggusur lebih dari 3.000 kepala keluarga (KK). Ada sejumlah kampung yang menantikan saat-saat terakhir lenyap dari peta, misalnya kampung Bolang, Susukan, Nangela, Cimenteng, Panunggalan, dsb.

Waduk Karian merupakan bendungan serbaguna yang akan mengairi dari Lebak sampai ke Jakarta dan Tangerang. Penggunaan Waduk Karian adalah untuk irigasi, air minum, sumber tenaga listrik, yang kemudian juga dimanfaatkan wisata dan usaha perikanan.

Baca Juga: Kampung di Lebak, Banten Ini Pamit Bakal Lenyap dari Peta Negara pada Agustus 2023 ini

Suasana hari hari terakhir

Hari-hari terakhir sejumlah kampung yang segera lenyap dari peta di Lebak, Banten itu, tampak berbagai rumah setempat sudah kosong ditinggalkan penghuninya. Bahkan banyak bagian genting, pintu, dan jendela sudah dicabut. Boleh jadi, pemilik rumahnya membawa untuk digunakan pada tempat baru.

Segelintir warga masih berada di sejumlah kampung kawasan Waduk Karian tersebut. Mungkin mereka ingin merasakan hari-hari terakhir riwayat kampung mereka, sebelum semuanya ditenggelamkan untuk Waduk Karian. Namun ada juga persoalan masing-masing dialami warga kampung itu.

Kang Hakim, petualang asal Majalengka, Jawa Barat, melihat-lihat suasana terakhir kampung yang akan ditenggelamkan untuk Waduk Karian itu. Tampak sejumlah warga masih berkeliaran menggunakan motor, ada yang mengangkut barang, juga sekedar berkeliling.

 

Uniknya, ketika Kang Hakim menyapa, sejumlah anak kecil seperti ketakutan. Anak-anak kecil itu mengatakan, menjaga rumahnya dari ancaman para maling yang mengambil barang-barang dari banyak rumah di situ.

Ada rumah belum dibayar 

Kemudian Kang Hakim bertemu seorang ibu-ibu yang mengatakan bernama Neneng. Menurut wanita itu dirinya belum akan pindah, karena belum punya biaya karena belum dibayar uang penggantian rumah dan sawahnya. Kabarnya, nilai penggantiannya adalah puluhan juta rupiah.

Nasib malang dialami Neneng, ketika nilai nomial penggantian muncul, suaminya meninggal dunia. Kemudian ada juga wanita lain, yaitu Ifa, sedang menjaga rumah, karena takut ada yang menjarah. “Banyak yang menjarah, banyak barang sudah hilang, sementara rumah belum dibayar,” ujarnya.

Pengalaman Kang Hakim berkeliling kampung yang akan ditenggelamkan untuk Waduk Karian Lebak, Banten itu, ia munculkan pada YouTube Rizquna Channel, Pantas Saja Kampung Mati Ini Menjadi Sasaran Para Maling Karena Masih Ada Mobil Dan Motor, diunggah Minggu, 13 Agustus 2023.

 

Bahkan, Kang Hakim juga mengalami ada juga warga yang terkesan emosi dengan keadaan, sehingga marah-marah. Tetapi suasana sudah menjadi kampung mati, dimana sudah nyaris tidak ada lagi kehidupan.

 Baca Juga: Waduk Karian Lebak, Wisata Pemandangan Indah Melintasi Perkebunan Sawit PTPN VIII

Gambaran Waduk Karian

Pihak Kementerian PUPR menyebutkan, Waduk Karian di Kabupaten Lebak memiliki kapasitas 314.7 meter kubik dengan diharapkan dapat mengairi lahan sekitar 21.454 hektar. Kemampuan pasokan air baku 9,10 meter kubik/detik dan menghasilkan listrik 0,65 megawatt.

Disebutkan,  sedikitnya 11 desa dengan 3.440 KK dari 2.802 bangunan warga digusur. Pemerintah sebelumnya menargetkan penyelesaian pembebasan lahan untuk Waduk Karian dapat selesai dalam waktu tiga tahun.

Pembangunan Waduk Karian sudah direncanakan sejak tahun 1990-an, guna mengurangi ketergantungan warga Jakarta pada Sungai Citarum. Waduk ini nantinya akan memasok kebutuhan air untuk wilayah Tangerang, Bekasi, Serang serta Cilegon bagi keperluan industri. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Kementerian PUPR YouTube Rizquna Channel

Tags

Terkini

Terpopuler