DESKJABAR – Kabar update Rektor ISBI Bandung gelar acara pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Sri Rustiyanti, S.Sen., M.Sn, sebagai Guru Besar Ilmu Seni Budaya Folklor.
Kabar hari ini digelar pula konferensi pers bertempat Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung pada Rabu tanggal 09 Agustus 2023, dengan tema Orasi Ilmiah “Estetika Groteks”.
Adapun acara pengukuhan guru besar ini disambut langsung orasi oleh Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum.
Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Para Guru yang Memiliki TMT 2005 hingga 2015 di PPG Daljab (Dalam Jabatan) 2023
Kegiatan acara ini diikuti oleh 10 awak media Jabar dan dihadiri pula oleh Dirjen Pendidikan Tinggi KEMENDIKBUDRISTEK, Perwakilan Gubernur Jawa Barat, Ketua Senat serta Anggota Senat akademika ISBI Bandung, Para Pini Sepuh.
Kemudian para tokoh/budayawan Jawa Barat, purna bhakti ISBI Bandung, Rektor PT seni yang tergabung dalam BKSPT Seni Indonesia (Denpasar, Surakarta). Rektor PT se Bandung Raya (STTB, PolMan), Kepala Bank BRI Dewi Sartika,Kepala SMK Negeri 10, Ketua, sekretaris dan Anggota Citra Srikandi Indonesia, CSI, Tamu undangan umum.
Rektor ISBI Bandung merasa bangga dengan capaian guru besar oleh Prof. Dr. Sri Rustianti, S. Sen., M. Sn. tema Orasi Ilmiah “Estetika Groteks” dalam bidang Ilmu Seni Budaya Folklor.
Baca Juga: Band Legendaris Era 1980 an, Drakhma Akan Obati Kerinduan Pecintanya di Bandung Akhir September 2023
Gelar acara pengukuhan guru besar adalah capaian tertinggi akademik yang senantiasa didambakan para akademisi.
Perjuangan Panjang seringkali memerlukan kesabaran, ketelitian, dan semangat luar biasa untuk menempuh prosesnya.
Banyak suka duka yang dialami civitas akademika dalam pencapaian tersebut, bahkan kadang kandas karena waktu pensiun.
Capaian ini harus disyukuri sebagai rahmat yang tak terkira, baik untuk individu maupun Lembaga karena dengan demikian Prof. Sri Rustianti menambah deretan guru besar di ISBI Bandung yang memang masih sedikit.
Rektor ISBI mengapresiasi penelitian folklor sangat luas mencakup semua bentuk folklor di setiap suku bangsa di Indonesia.
Sekaitan dengan Lembaga ISBI Bandung, maka folklor diselaraskan dengan UU Pemajuan Kebudayaan.
Hal ini menjadi penting dalam aplikasi OPK, baik pada program pelestarian, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan yang digulirkan pemerintah.
Pluralisme budaya Indonesia menjadikan folklore dengan berbagai bentuknya sebagai hutan belantara yang perlu dirambah dan dijajagi.
Baca Juga: PWRI Ciamis Peringati HUT ke 61, Bupati Herdiat : Wadah Silaturahmi dan Tukar Pikiran
“Selamat dan sukses, saya ucapkan pada Prof. Sri Rustianti, S. Sen., M. Sn. dalam capaian akademik tertinggi. Semoga semakin menginspirasi dan berkontribusi besar pada penggalian pilar ISBI Bandung dalam konservasi, rekonstruksi, revitalisasi dan inovasi hingga tercipta ekosistem ketahanan budaya di negeri tercinta ini,” ujar Retno Dwimarwati sebagai Rektor ISBI Bandung.
“Terima kasih, atas perhatiannya, mohon maaf jika banyak kesalahan. Saya tutup dengan pantun. Baru ke Pasar menyisir jalan- Bertemu tetangga belakang rumah- Guru Besar menjadi dambaan- Memicu semua jelang anugerah, Semoga tahun depan ISBI Bandung dapat membuka program pasca S3,” pungkas Retno.***