DESKJABAR- Majas dalam bahasa Indonesia merupakan berbagai jenis gaya bahasa yang digunakan untuk membuat suatu kalimat menjadi lebih hidup dan estetik.
Secara garis besar majas terbagi menjadi empat kelompok sesuai dengan fungsinya, yaitu majas perbandingan, majas penegasan, majas pertentangan dan majas sindiran.
Di mana penggunaannya adalah membandingkan dua hal atau objek yang berbeda dengan menggunakan kata kiasan.
Majas atau gaya bahasa yang sering digunakan adalah majas metafora. Majas ini termasuk ke dalam jenis majas perbandingan atau majas persamaan.
Berikut pengertian majas metafora dengan contoh penggunaannya:
Pengertian Majas Metafora
Majas Metafora merupakan sebuah gaya bahasa yang menggunakan kata atau kelompok menuju pada sasaran atau objek tertentu, tetapi bukan arti yang sebenarnya.
Majas metafora merupakan majas atau gaya bahasa yang menggambarkan satu hal dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang hampir mirip atau bahkan sama.
Oleh karena itu, majas metafora sendiri biasa disebut dengan majas perbandingan atau majas persamaan.
Dalam penerapan pada kalimat perbandingan atau persamaan suatu objek tertentu, majas metafora tidak menggunakan kata-kata penghubung seperti; bak, laksana dan lain sebagainya.
Baca Juga: 5 Manfaat Buah Takokak Untuk Kesehatan, Satu Diantaranya Dapat Menurunkan Resiko Diabetes
Majas Metafora terbagi menjadi 3 jenis berikut;
1. Metafora Eksplisit
Majas metafora jenis eksplisit ini adalah pembanding dari tiga hal yang ditunjukkan secara jelas terhadap pembandingnya.
Objek yang akan dibandingkan, pada jenis metafora eksplisit, disandingkan bersama dengan pembandingnya. Hal itu menjadikan kandungan pada sebuah makna jadi terkesan sangat eksplisit.
Contoh: Aku adalah ikan yang ingin berenang bebas mengarungi luasnya samudra.
Pada kalimat tersebut sudah jelas apabila ‘aku’ melakukan perbandingan atau memberikan penggambaran bahwa dirinya adalah seekor ikan yang bisa berenang mengarungi samudra yang luas.
2. Metafora Implisit
Metafora jenis ini kebalikan dari metafora eksplisit, yaitu mempunyai cara pengungkapan yang sangat implisit.
Majas metafora jenis ini menjadikan pembanding tidak ditunjukkan secara langsung, tetapi dengan menggunakan ungkapan kata yang sangat tersembunyi.
Pada majas implisit, perbandingan yang dilakukan tidak secara langsung tertuju pada objek yang dibicarakan.
Hal itu dapat mengakibatkan pembaca atau pendengar akan cukup mengalami kebingungan dalam memahami maksud dari ungkapan yang disembunyikan tersebut.
Contoh:Sayapku patah, namun terbang bukanlah pilihan.
Baca Juga: RM Ampera Bandung Kebakaran, Inilah Menu Masakan Populer Tersedia Favorit Konsumen
Pada kalimat tersebut tidak menjelaskan secara gamblang bahwa ‘sayapku’ adalah untuk sayap dari seekor burung.
Majas in absentia menggunakan objek sayap dan terbang sebagai penunjuk atau memberikan gambaran secara tidak langsung terhadap perbandingan yang dilakukan dirinya sendiri dengan burung.
Berikut 20 contoh Majas Metafora
1. Dewi malam telah menyinarkan sepercik cahaya dari balik awan
2. Memang si otak udang, malas membaca
3. Sore itu awan menangis
4. Jangan berkecil hati, tetap semangat!
5. Banyak tikus berdasi di kantor ini
6. Dasar dia memang sampah masyarakat.
7. Karena perilakunya, dia sering menjadi buah bibir sekampung
8. Hati-hati dengan orang itu, dia panjang tangan
9. Dimas adalah tangan kanan Pak Yudi
10. Seratus rumah habis dilahap si Jago Merah
11. Dasar kepala batu! Dinasehati tak pernah mendengar
12. Ani selalu menjadi bintang kelas sejak dulu
13. Hormatilah ayahmu, dia banting tulang setiap hari demi keluarga
14. Dalam mengambil keputusan, janganlah berat sebelah!
15. Kasus pembunuhan itu telah dibawa ke meja hijau
16. Andi bukan orang sembarangan, dia adalah keturunan darah biru
17. Setiap pulang, ayah selalu membawa buah tangan dari luar kota.
18. Ayah dan ibu sangat menyayangi buah hatinya
19. Si kutu buku itu sepanjang hari hanya di perpustakaan
20. Si raja hutan tengah berburu mangsanya
21. Meskipun sedang naik daun, artis itu tidak pernah sombong
22. Suaminya memang ringan tangan, selalu memukul istrinya
23. Ibu tersebut terlihat murung karena si buah hati sedang jatuh sakit
24. Sifat lapang dada harus selalu kita tanamkan di diri kita dalam kehidupan sehari-hari
25. Dasar kepala batu! Sulit sekali membuatmu untuk berhenti merokok
Demikian, semoga bermanfaat.***