Jangan Salah Memberi Obat pada Anak, Alih-alih Sehat Malah Anak Jadi Sulit Sembuh, 3 Cara Beri Obat yang Aman

10 Desember 2022, 13:48 WIB
Memberi obat pada anak sakit ada aturannya agar obat efektif. /Pixabay/Myriams-Fotos/

DESKJABAR - Para orangtua, terutama seorang ibu sering cemas jika anak sakit. Namun di sisi lain khawatir memberi obat, terutama obat sirup karena kasus gagal ginjal yang belum lama ini menimpa sejumlah anak Indonesia.

Pada dasarnya tidak perlu panik menghadapi anak sakit demam atau sakit yang lain. Jika anak sakit ringan bisa menggunakan obat yang dibeli sendiri, namun tentu tidak boleh sembarangan.

Artinya orangtua memilih dan memberikan obat pada anak sakit dengan dosis dan waktu yang tepat.

Hal itu diungkapkan oleh apoteker Rahmat Hidayat dalam webinar "Sehat Tanpa Cemas" yang digelar oleh Pokja Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jumat 9 Desember 2022.

Baca Juga: NOBAR Semifinal, Final Piala Dunia 2022 di BANDUNG, 7 Tempat Nonton Bareng Sambil Nongkrong Dijamin Seru!

Rahmat Hidayat mengemukakan, kini ada kecenderungan banyak orang tua yang belum konsisten memberikan obat di waktu dan dosis yang tepat. Akibatnya, obat yang seharusnya bisa menyembuhkan serta membunuh bakteri dan virus, justru berbalik menyerang imun anak.

"Minum obat (harus) sesuai dengan waktu dan dosisnya. Terlebih obat-obatan antibiotik," kata Rahmat.

Jika terlewat waktu atau dosisnya kurang, tambahnya, kuman dan bakteri bisa semakin kebal terhadap obat tersebut. Yang terjadi, anak-anak kian sulit sembuh.

Sejalan dengan itu, Rahmat juga mengatakan, banyak orang tua yang belum mengetahui obat mana yang kini dilarang di pasaran. Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum membeli obat.

Baca Juga: Prediksi Portugal Vs Maroko di Babak 8 Besar Piala Dunia, Waspadai Kejutan Besar

Ia mencontohkan, jika anak demam, tidak semua obat demam bisa diminum.

"Harus disesuaikan dengan diagnosa demamnya. Jangan beli obat di toko kelontong. Harus dikonsultasikan dengan dokter atau apoteker," imbaunya.

Terkadang anak sakit sulit atau tidak mau meminum obat, terutama obat racikan.

Untuk mengatasi kesulitan itu Rahmat memberikan solusi menangani anak-anak yang tidak suka obat racik.

Baca Juga: Resep sederhana membuat Bubur Srintil, cocok disantap hangat kala hujan

1. Pertama-tama siapkan minuman pendampingnya.

2. Jika obat itu tidak terpengaruh oleh susu, teh, air gula, atau air madu, maka obat racik bisa dicampurkan dengan minuman tersebut.

"Sirup memang dibuat untuk mempercepat larut dan untuk mengurangi rasa pahit," katanya.

Namun dalam kondisi sekarang, akan lebih aman jika obat racik dicampur dengan air gula atau madu saja.

3. Sebelum melakukan pencampuran obat racik tersebut ada baiknya berkonsultasi pada apoteker atau dokter apakah obat boleh dicampur gula atau madu.

Baca Juga: Resep Ikan Bakar Balita dan Cara Membuatnya, Ide untuk Makan Siang Anak Usia 24-59 Bulan

"Maka dari itu penting untuk bertanya dulu ke apoteker atau dokter apakah obat tersebut akan ada interaksi dengan minuman-minuman tadi atau tidak," katanya menjelaskan, dikutip DeskJabar dari laman bandung.go.id

Sementara itu, Bunda PAUD Kota Bandung, Yunimar Mulyana mengatakan, Pokja Bunda PAUD Kota Bandung menyelenggarakan webinar ini terkait dengan kecemasan para orang tua terhadap obat yang tidak bisa dikonsumsi anak-anak.

"Kebijakan pemerintah yang melarang sejumlah obat sirup, harus kita sikapi dengan bijaksana," ujar Yunimar.

Ia berharap para orangtua memiliki informasi yang cukup tentang pemberian obat-obatan tersebut, sehingga bisa menyikapi informasi yang terkait kasus gagal ginjal pada anak yang dipicu beberapa obat sirup. ***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler