Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Berikut Tata Cara Sholat Gerhana

7 November 2022, 09:00 WIB
Tata cara lengkap Sholat Gerhana /freepik/rawpixel.com/

DESKJABAR - Terjadinya fenomena Gerhana Bulan Total diprediksi oleh BMKG pada hari Selasa, tanggal 8 November 2022 dan dapat diamati di Indonesia.

Gerhana Bulan Total (GBT) adalah fenomena terhalangnya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semua sinarnya sampai ke Bulan terlihat dari Bumi.

Terjadinya fenomena Gerhana Bulan merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan yang terjadi pada saat fase purnama.

Gerhana Bulan ini terjadi ketika seluruh bayangan umbra Bumi jatuh menutupi Bulan, sehingga Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat sejajar.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Cek Daerah Mana yang Dapat Mengamati Fenomena Ini

Disebabkan Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat satu garis yang sama, maka akan mengakibatkan saat puncak gerhana terjadi, dan Bulan akan terlihat berwarna merah.

Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan fenomena Gerhana Bulan Total dengan mata telanjang dan tanpa harus menggunakan kacamata khusus Gerhana.

Jika cuaca buruk atau terhalang awan, maka akan kesulitan untuk mengamati fenomena Gerhana Bulan Total ini baik secara langsung maupun menggunakan alat.

Dikutip DeskJabar.com dari akun Instagram @bmkgbandung, diprediksi bahwa fenomena Gerhana Bulan Total ini akan terjadi mulai sore hari hingga malam.

Baca Juga: Pendaftaran PPPK Guru dan Tenaga Kesehatan Telah Dibuka, Berikut Caranya Melalui Website sscasn.bkn.go.id

Masyarakat luas dapat ikut melihat pengamatan fenomena Gerhana Bulan Total ini pada hari Selasa, November 2022.

Menurut BMKG, fase Gerhana Bulan (P1) tidak teramati di Indonesia, yaitu pada pukul 15.00.08 WIB.

Namun, pada fase Gerhana Bulan sebagian mulai (U1) dapat terlihat di sebagian Maluku Utara dan sebagian Maluku pada pukul 16.08.59 WIB.

Berikutnya Gerhana Bulan Total mulai (U2) akan terlihat di Papua, Papua Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Hari Wayang Nasional 7 November 2022, Berikut 20 Link Twibbon dan Cara Menggunakannya

Selain itu juga dapat terlihat di daerah NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan.

Dapat terlihat juga di Sebagian Kalimantan Tengah, Sebagian Kalimantan Barat, dan Sebagian Kalimantan Timur pada pukul 17.16.19 WIB.

Fase puncak Gerhana Bulan Total dapat teramati di wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Bengkulu pada pukul 17.59.11 WIB.

Sedangkan fase Gerhana Bulan Total berakhir (U3) dapat teramati di seluruh wilayah Indonesia pada pukul 18.42.03 WIB.

Baca Juga: Setelah Dilakukan Uji Laik Fungsi Tol Cisumdawu Siap Beroperasi Mendukung Jalur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

Fase Gerhana Bulan berakhir (U3) juga masih dapat teramati di seluruh wilayah Indonesia sampai pukul 19.49.22 WIB.

Sedangkan fase Gerhana BUlan sebagian berakhir (U3) juga dapat teramati di seluruh wilayah Indonesia pada pukul 20.57.43 WIB.

Bagi umat Muslim, salah satu amalan sunnah apabila terjadi Gerhana adalah melakukan Sholat Gerhana atau Sholat Khusuf.

Biasanya setiap Masjid akan menyelenggarakan Sholat Gerhana berjamaah yang disertai dengan tausiah.

Baca Juga: 5 Hewan Penangkal Santet, Ilmu Hitam, Sihir, Guna-guna, dan Makhluk Halus Menurut Primbon Jawa

Dikutip DeskJabar.com dari Instagram @kemenag_ri, berikut tata cara Sholat Gerhana atau Sholat Khusuf:

  1. Niat dilakukan didalam hati saat Takbiratul Ihram yaitu bertakbir seperti Sholat biasa namun niatnya sebagai berikut:

Ushallî sunnatal khusuf rak‘ataini imaman/makmuman lillahi ta‘ala. (Saya berniat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT).

  1. Takbiratul Ihram.
  2. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz.
  3. Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang seperti surat Al Baqarah sambil dijaharkan atau dikeraskan suaranya.

Baca Juga: Ingin Memperkuat Ginjal? Berikut Cara Membuat Minuman Herbal Murah Meriah dan Mudah Ala Zaidul Akbar

Sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah “Nabi Muhammad SAW menjelaskan (mengeraskan) bacaannya ketika Sholat Gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 90).

  1. Ruku’ sambil memanjangkannya, kemudian bangkit dari ruku’ atau i’tidal sambil mengucapkan “Sami’ Allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd.”
  2. Setelah i’tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang, dan berdiri yang kedua ini lebih singkat.
  3. Kemudian kembali ruku’ kedua yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
  4. Kemudian bangkit dari ruku’ atau i’tidal, selanjutnya sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk diantara dua sujud kemudian sujud kembali.
  5. Kemudian bangkit dari sujud atau berdiri lalu mengerjakan raka’at kedua. Sebagaimana raka’at pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat hingga salam.
  6. Setelah itu imam menyampaikan Khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.

Itulah tata cara lengkap Sholat Gerhana yang merupakan sunnah dilakukan ketika terjadi Gerhana.***

Editor: Suhardi Arjuna

Sumber: Instagram @kemenag_ri Instagram @bmkgbandung

Tags

Terkini

Terpopuler