MENYAMBUT Maulid Nabi 2022; Kisah Pengemis Yahudi yang Menghinakan Nabi Muhammad yang Akhirnya Bersyahadat

4 Oktober 2022, 07:13 WIB
Yuk teladani Nabi Muhammad SAW. Inilah kisah pengemis Yahudi buta yang menjadi inspirasi begitu tingginya ahlak Nabi Muhammad SAW /freevector.com/

DESKJABAR – Sabtu 8 Oktober 2022 atau 12 Rabiul Awal 1444 Hijriyah bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kisah pengemis buta Yahudi menjadi inspirasi bagaimana tingginya ahlak Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menjadi suri tauladan bagi semua umat Islam agar bisa masuk surga.

Kisah pengemis buta Yahudi menjadi inspirasi bagaimana Nabi Muhammad SAW menghadapi setiap cercaan dan hinaan dengan kasih sayang yang tulus.

Baca Juga: Ini Doa Ustaz Adi Hidayat Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Olahraga Harus Menyatukan

Bahkan akhirnya pengemis Yahudi yang selalu mencaci maki dan menghinakan Rasulullah ini pada akhirnya dengan bercucurkan air mata bersyahadat dan masuk Islam.

Alkisah di sebuah sudut pasar di Kota Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta. Setiap orang lewat dia selalu mengajak orang-orang tersebut untuk tidak mendekati Nabi Muhammad SAW yang dianggapnya orang gila, pembohing, dan tukang sihir.

Demikian pula hinaan ini selalu dia katakan kepada seorang laki-laki yang selalu menyuapinya dengan lembut dan kasih saying yang membuat hatinya begitu tenang dan nyaman.

Suatu hari laki-laki yang menyuapinya itu tidak datang dan digantikan sahabatnya yakni Abu Bakar As-Shidiq.

Seketika pengemis Yahudi buta itu mengatakan hanya ingin disuapi oleh orang yang selama ini menyuapinya dengan lembut dan kasih saying.

Abu Bakar pun menjawab siapa dirinya.

Baca Juga: Batik dan Tenun Merupakan Jenis dari Karya Seni, Pakaian Batik Sebagai Pakaian Resmi

“Memang benar aku bukan orang yang biasa dating membawa makanan dan memberimu suapan makanan itu. Aku memang tidak bisa selemah lembut orang itu,” tutur Abu Bakar.

 “Ketahuilah bahwa aku adalah salah satu sahabat orang yang setiap hari menyuapimu. Orang yang biasa ke sini dan memberimu makan dan menyuapimu telah wafat,” ujar Abu Bakar.

“Aku hanya ingin melanjutkan amalan yang ditinggalkan orang tersebut, karena aku tidak ingin melewatkan satu pun amalannya setelah kepergiannya,” lanjut Abu Bakar.

Lalu si pengemis Yahudi itu terdiam sejenak dan bertanya kepada Abu Bakar siapa orang yang selama ini telah memberi makanan dan menyuapinya.

“Ketahuilah bahwa Ia adalah Muhammad. Orang yang setiap hari kau hinakan dank au rendahkan di depan orang banyak di pasar ini,” jawab Abu Bakar.

Seketika pemgemis Yahudi buta itu terdiam dan kaget mendengarnya. Air matanya kemudian bercucuran membasahi pipinya yang sudah keriput.

Baca Juga: OPERASI ZEBRA 2022: Inilah Daftar Jenis Pelanggaran dan Besaran Denda Jika Melanggar Tertib Lalu Lintas

Pengemis itu tersadar betapa orang yang selama ini dia hinakan dan rendahkan justru memperlakukannya dengan lemah lembut dan kasih sayang.

“Selama ini aku telah menghinanya, memfitnahnya, bahkan saat Muhammad ada di sampingku sedang menyuapi aku,” tuturnya.

“Tapi dia tidak pernah memarahiku. Dia malah dengan sabar melembutkan makanan yang masuk ke mulutku. Dia begitu mulya,” lanjut pengemis.

Lantas di hadapan Abu Bakar, pengemis itu berikrar dan mengucapkan dua kalimah syahadat “La ilaha illallah Muhammad Rasulullah.”

Itulah secuil kisah inspirasi keteladanan Nabi Muhammad SAW yang selayaknya harus menjadi suri tauladan bagi kita sebagai umat Muslim. Bahkan selayaknya menjadi teladan bagi semua umat manusia. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: zakat.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler