DESKJABAR - Tidur adalah dimana kita mengistirahatkan tubuh kita dari segala macam aktivitas dengan sinkrontrasi ke alam sadar.
Tidur adalah sebagai bentuk refleksi menyegarkan tubuh setelah seharian kita melakukan aktivitas yang menguras tenaga.
Tubuh kita akan menjadi fit dan bugar kembali pada saat terbangun setelah kita tidur.
Artinya tidur menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap makhluk hidup di dunia ini, sama halnya seperti makan.
Dalam Islam, tidur termasuk dalam kategori ibadah, apalagi jika dilakukan pada waktu - waktu tertentu, misalnya setelah sholat dhuhur sebelum tiba sholat ashar.
Kemudian pada malamnya pun, kita tertidur. Itu adalah sebuah keharusan, karena tubuh kita memerlukan istirahat.
Namun, ada waktu - waktu yang dilarang digunakan untuk tidur, salahsatunya ketika setelah waktu ashar sampai menjelang magrib atau antara sekitar pukul 15.00 hingga pukul 18.00 WIB.
Jika kata orang tua zaman dulu, 'jangan tidur setelah ashar, katanya 'pamali'.
Baca Juga: Liburan di Bogor Yuk! Catat Nih 5 Destinasi Wisata yang Wajib Anda Kunjungi
Bukan hanya karena pamali saja, akan tetapi, kenapa dilarang tidur di waktu satu itu, karena ada alasannya yang berimplikasi pada masalah kesehatan.
Bahkan, tidur di 1 waktu ini jika keseringan dilakukan, anda berpeluang menjadi orang gila baru.
"Tidur di waktu ashar itu dapat mewariskan kegilaan," jelas Al-Habib Segaf bin Umar Assegaf.
Habib Segaf juga mencontohkan, pasti ada saja yang pernah tidur di waktu waktu yang disebutkan itu.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Kata dia, jika tidur di waktu itu (setelah ashar), ketika bangun itu kondisi tubuh dan fikiran itu tidak nyaman.
"Pasti anda pernah merasakan ketika tidur setelah ashar pas begitu bangun, linglung, benar kan," kata Habib Assegaf. Tubuh pun serasa tak menentu.
Habib Assegaf menyatakan, sangat berbahaya jika sering tidur pada 1 waktu itu, yakni, setelah ashar, lama kelamaan dilakukan dan dibiasakan, maka kemungkinan besar orang itu akan menjadi gila.
"Kalau kita sering, kita sering - seringin (tidur setelah ashar) sebulan - tiga bulan rutin dilakukan, Insyaallah jadi gila," tegasnya.
Baca Juga: Hati-hati, Ternyata Orang Tua Bisa Menanggung Dosa Anaknya yang Pacaran
Penjelasan ini bukan tanpa alasan. Karena larangan dan juga dampaknya (menyebabkan kegilaan), tidur diwaktu atau setelah waktu ashar juga pernah ditekankan oleh Rasulullah SAW.
"Karena yang jamin itu Rassulullah," tegasnya disampaikan Habib Assegaf dalam kanal YouTube, MAHABBATUS SHOLIHIN, Inilah akibat tidur setelah Shubuh dan Ashar || Al-Habib Segaf bin Umar Assegaf,15 Oktober 2020.
Berbeda cerita ketika dilakukan hanya sesekali saja dan itupun karena sesuatu hal yang penting dan darurat.
Misalnya kalau sudah fisiknya sudah tidak kuat dan tak berdaya, maka diperbolehkan.
Baca Juga: KASUS SUBANG Makin Panas, Ini Klarifikasi Terbaru Yosef Soal Jaketnya yang Penuh Darah
Misalnya, jika malamnya akan ada aktifitas atau ada acara pengajian, sedangkan badan terasa lemah dan butuh istirahat, maka diperbolehkan.
"Ada pengecualian bagi orang yang sudah tidak kuat lagi fisiknya. Dan, (sebelum tidur) minta kepada Allah, Ya Allah, saya udah ga kuat (untuk tidur). Apalagi jika malamnya akan mengikuti pengajian, Ya Rab, maafin hamba, hamba pengen tidur engga kuat ya rabb, nah, yang begitu pada saat bangun engga akan linglung," pungkasnya.***