Erick Tohir Cari Tahu Lokasi ASLI Film KKN Desa Penari, Sebut akan Datang ke Rowo Bayu Banyuwangi

19 Mei 2022, 13:47 WIB
Erick Thohir penasaran dengan lokasi asli film KKN Desa Penari /Instagram @mdpictures_official/

DESKJABAR - Tidak hanya masyarakat biasa, Menteri BUMN Erick Thohir juga penasaran dengan lokasi asli film KKN Desa Penari. Disebut-sebut lokasi asli film KKN Desa Penari berada di Rowo Bayu, Banyuwangi.

Rowo merupakan bahasa Jawa yang berarti rawa atau genangan air alami yang biasanya ada di area hutan atau dekat sungai.

Tidak tanggung-tanggung, Erick Thohir berencana akan datang ke lokasi tersebut.

Nama lokasi sebenarnya KKN di Desa Penari itu diketahui dalam video wawancara langsung Erick Thohir dengan Sudirman yang diunggah di Instagram @erickthohir pada Selasa, 17 Mei 2022.

Baca Juga: UPDATE SEA Games 2022 Vietnam, Indonesia Juara Umum di Cabang Panahan, Rebut Medali Emas Terakhir

"Mengupas kebenaran di balik cerita KKN di Desa Penari langsung dari Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu, Bapak Sudirman. Belum sempat nonton, tapi dengerin ceritanya aja sudah merinding. Kalian sudah nonton," demikian keterangan postingan video interview Erick Thohir dengan Sudirman.

Erick Thohir memulai dengan menanyakan apakah cerita KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata, bukan mitos atau dongeng belaka.

''Ini kisah nyata pak,'' beber Sudirman dalam video interview itu.

Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, di antara enam mahasiswa itu, ada dua remaja yang menjalin hubungan asmara.

Baca Juga: UPDATE SEA Games 2022 Vietnam, Indonesia Juara Umum di Cabang Panahan, Rebut Medali Emas Terakhir

Suatu hari, ketika menjelajahi kawasan Rowo Bayu, dua mahasiswa itu ke luar dari situs (lokasi di luar seharusnya mereka melakukan KKN), agak ke utara.

“Di situ, keduanya ketemu dengan seseorang yang mengajaknya mampir ke rumahnya,” kata Sudirman.

Orang itu menjamu kedua mahasiswa dengan ramah hingga memberi beragam makanan menggiurkan. Saat mahasiswa KKN bertanya nama desa tempat mereka berada, orang itu menjawab bahwa ini adalah Desa Penari.

Selanjutnya, karena hari sudah sore, kedua mahasiswa pamit pulang. Saat pulang, keduanya diberi bingkisan bagus dibungkus kertas koran yang kemudian diterima dan disimpan di dalam tas.

Keduanya langsung pulang ke Rowo Bayu dan bertemu dengan teman-temannya di sebuah tempat di bawah tiang bendera ada bangunan bundaran.

Baca Juga: Klaim Kode Redeem FF Terbaru 1 Menit yang Lalu Dapatkan skin kolaborasi free fire x mclaren edition

Saat ditanya kawan-kawannya baru dari mana, kedua mahasiswa itu menjawab baru dari sebuah desa bernama Desa Penari.

“Teman-temannya lalu protes tidak percaya karena di sana tidak ada desa,” jelas Sudirman.

Tetapi dua mahasiswa itu ngotot bahwa ada yang disebut Desa Penari. Untuk membuktikannya, mereka coba memperlihatkan bingkisan yang diberi oleh orang yang dijumpai tadi.

Namun semuanya dibuat terkejut setelah bingkisan tersebut dibuka, ternyata isinya bukan makanan melainkan kepala seekor kera yang baru saja dipotong.

“Dan begitu bungkusannya dibuka, isinya kepala kera,” ungkap Sudirman.

Baca Juga: Fitrul Dwi Rustapa tak Pasang Target Tinggi di Persib, Ada yang Lebih Penting

"Si (mahasiswa) laki-lakinya langsung pingsan. Dalam beberapa hari kemudian meninggal. Kemudian (mahasiswa) ceweknya, menyusul (meninggal) satu bulan kemudian,," tambahnya.

Dalam ceritanya, pengelola Rowo Bayu bernama Sudirman meyakini bahwa KKN di Desa Penari yang viral itu nyatanya terjadi di dekat desa wisata Rowo Bayu.

Bahkan, Sudirman mengatakan tanggal dan tahun tragedi itu telah tercatat terjadi di Rowo Bayu.

"KKN-nya tahun berapa, tanggal berapa, semua tercatat," kata Sudirman kepada Erick Thohir.

Dalam akhir video, Erick Thohir mengungkapkan dirinya tertarik mengunjungi Desa Wisata ini, tetapi ia minta akan datang pada siang hari.

Baca Juga: SEA Games 2022, Odekta Naibaho Menorehkan Prestasi dengan Menyumbangkan Medali Emas Marathon

''Saya sudah dua kali ke Banyuwangi, berarti ada yang ketiga-nya nanti. Untuk melihat desa wisata. Tapi ke Desa Penarinya siang-siang saja. Nanti ada yang tertinggal, saya takut,'' ujar Erick Thohir sambil tersenyum sumringah.

"Kita kawal pak," ujar Sudirman.

"Kalau ke Desa Penari siang-siang saja, kalo malam nanti ada yang tertinggal, saya takut," ucapnya sambil tertawa menutup obrolan mereka.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Instagram @erickthohir

Tags

Terkini

Terpopuler