Terungkap! Cerita Sebenarnya KKN di Desa Penari, Bukan Bima dan Ayu, Tapi Dua Orang Ini yang Meninggal

18 Mei 2022, 17:35 WIB
Cerita sebenarnya KKN di Desa Penari terungkap, bukan Bima dan Ayu, tapi dua orang ini yang meninggal. /tangkapan layar IG @erickthohir/

DESKJABAR – Bikin merinding, cerita sebenarnya KKN di Desa Penari terungkap, ternyata bukan tokoh Bima dan Ayu yang meninggal melainkan dua orang ini dan kronologinya digambarkan dalam film.

Pembuatan film KKN di Desa Penari diangkat dari sebuah kisah nyata viral yang ditulis oleh @simpleman di tahun 2019.

Dalam cerita dan film KKN di Desa Penari, disebutkan Bima dan Ayu meninggal karena bersekutu dengan jin Badarawauhi dan karena mereka melakukan perbuatan zina.

Baca Juga: Kenapa Badarawuhi Incar Widya Menjadi Dawuh di Film KKN di Desa Penari? Ternyata Ini Alasannya

Baca Juga: Youtuber MALAYSIA Puji Film KKN di Desa Penari, Unsur Mistis Nusantara Berhasil Bikin Merinding

Ternyata dalam cerita asli KKN di Desa Penari yang sebenarnya, bukan Bima dan Ayu yang meninggal diantara enam orang tersebut, melainkan kedua tokoh ini.

Sungguh kenyataan dari cerita asli ini begitu mengagetkan, karena selama ini semua orang berbicara tentang tragisnya kematian Bima dan Ayu, serta hubungannya dengan Badarawuhi.

Padahal di kisah nyata yang sebenarnya, dua orang inilah yang meninggal dan penyebab kematiannya diungkap juga dalam cerita @simpleman dan film KKN di Desa Penari.

Bukan karena mereka berzina di tapak tilas ataupun bersekutu dengan jin wanita ular Badarawuhi, bukan.

Tapi penyebabnya sungguh di luar dugaan kita, dan masyarakat tidak akan menyangka dengan hal ini.

Siapakah yang sebenarnya meninggal di film KKN di Desa Penari?

Cerita sebenarnya KKN di Desa Penari terungkap ketika Menteri BUMN Erick Thohir mewawancara Pak Sudirman, Pengelola dan Penjaga Situs Rowo Bayu di Banyuwangi.

Mengutip dari IG @erickthohir, begini penjelasan cerita sebenarnya dan kronologi kematian mahasiswa KKN di Desa Penari.

Menurut Pak Sudirman, KKN di Desa Penari memang sebuah kisah nyata yang terjadi di tahun 2008.

Jumlah mahasiswa yang ikut program kerja nyata saat itu memang berjumlah 6 orang seperti yang ditulis @simpleman.

Pak Sudirman pun membawa dan menunjukkan bukti-bukti yang menguatkan ucapannya ke hadapan Erick Thohir.

Berdasarkan apa yang diungkap Pak Sudirman, tahun 2008 ada 6 mahasiswa dan mahasiswi asal Surabaya yang melakukan KKN di daerah Rowo Bayu, Banyayuwangi.

“Nah, dalam studi kasusnya, dua remaja ini ada ikatan asmara. Sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs, ke luar situs agak di utaranya,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Pak Sudirman, di situ mereka berdua bertemu dengan seseorang dan diajak mampir ke rumahnya.

“Sampai di rumahnya, diberikan suguhan, dijamu makanan dan lain-lain. Dan ceritalah ini desa apa, si mahasiswa itu tanya begitu. Dijawablah ini Desa Penari,” kata Pak Sudirman menjelaskan.

Karena hari semakin sore, mereka pun pamit pulang kepada orang yang sudah menjamunya di Desa Penari tersebut.

“Pulang itu diberi bingkisan pak. Bingkisan ini bagus, kemasannya pakai kertas koran gitu kan. Dimasukkan tas, dibawalah pulang,” ujar Pak Sudirman.

Kemudian keduanya kembali lagi ke tempat wisata Rowo Bayu, karena teman-temannya menunggu di sana.

Sesampainya di Rowo Bayu, sepasang kekasih  menceritakan pengalamannya bertemu dengan orang dan diajak ke sebuah desa namanya Desa Penari.

“Protes teman-temannya, engga mungkin, engga ada desa. Ini saya diberi oleh-oleh, ayo dibuka,” kata Pak Sudirman lagi menceritakan kronologis kisah nyata tersebut

Dan betapa terkejutnya, ketika dibuka bukan lagi bungkus kertas koran tapi daun talas.

“Setelah dibuka isinya kepala kera pak, baru dipotong. Si laki-lakinya lansung pingsan. Dalam beberapa hari kemudian meninggal. Kemudian ceweknya menyusul satu bulan kemudian. Meninggal juga,” tutur pak Sudirman.

Wow, jika dihubungkan dengan cerita @simpleman dan Film KKN di Desa Penari, adegan seperti yang diungkapkan Pak Sudirman itu juga memang ada.

Yakni ketika Wahyu dan Widya turun ke kota untuk membeli keperluan mereka di desa.

Lalu ketika mereka pulang kemalaman, motor mereka mogok dan ditolong oleh kakek tua dan beberapa orang.

Mereka pun diajak ke sebuah hajatan, dimana ada para penari sedang melenggak lenggok diiringi suara gamelan.

Kemudian Wahyu makan makanan yang ada di hajatan tersebut, kemudian disuruh kakek tua tadi membungkus makanan itu untuk dibawa kepada teman-temannya.

Dan alangkah kagetnya ketika dibuka di depan keempat temannya yang lain, ternyata bungkusnya juga sudah berubah menjadi daun dan isinya kepala monyet penuh darah.

Jadi, kronologi dalam cerita sebenarnya adalah seperti yang dialami oleh Widya dan Wahyu dalam kisah nyata yang ditulis @simpleman.

Berarti yang meninggal bukanlah tokoh Bima dan Ayu, melainkan Wahyu dan Widya karena makan makanan di hajatan desa gaib.

Apakah kisah yang diceritakan Pak Sudirman ini sama dengan yang ditulis oleh @simpleman?

Hingga berita ini diturunkan belum ada konfimasi dari penulis kisah nyata KKN di Desa Penari mengenai konfirmasi cerita sebenarnya.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Instagram @erickthohir

Tags

Terkini

Terpopuler