Lebaran 2022 Tanggal Berapa? Maklumat Muhammadiyah serta Prakiraan BRIN dan BMKG, 1 Syawal 1443 H Bisa Seragam

23 April 2022, 11:55 WIB
Lebaran 2022, berdasarkan prakiraan BMKG dan BRIN serta Maklumat Muhammadiyah, bisa seragam tahun ini. /Pixabay/AnnaliseArt/

DESKJABAR - Pemerintah Republik Indonesia memang belum memastikan 1 Syawal 1443 Hijriyah atau Lebaran 2022 jatuh pada tanggal berapa Masehi.

Namun, prakiraan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sesuai dengan Maklumat Muhammadiyah yang jauh-jauh hari telah memastikan 1 Syawal 1443 Hijriyah Lebaran 2022 jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022.

Artinya, Lebaran 2022 atau Idul Fitri 2022 kemungkinan akan seragam alias berbarengan dengan pemerintah, yaitu 2 Mei 2022.

Baca Juga: Idul Fitri 2022 atau 1 Syawal 1443 Hijriyah Jatuh Pada 2 Mei 2022, Begini Perhitungan BRIN

Dalam perkembangan terbaru, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  melontarkan prakiraan atau prediksi bahwa 1 Syawal 1443 H jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono menyebutkan bahwa prediksi tersebut berdasarkan hasil perhitungan hisab oleh BMKG.

Prediksi Lebaran 2022 jatuh pada tanggal 2 Mei 2022 karena diperkirakan hilal atau bulan baru sudah terlibat sejak hari Minggu, 1 Mei 2022 sore.

Rahmat Triyono menjelaskan bahwa konjungsi atau ijtimak awal bulan Syawal di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu 1 Mei 2022.

"Umur bulan diperkirakan 12 hingga 15 jam 30 menit saat matahari terbenam," ujar Rahmat Triyono. 

Rahmat mengungkapkan, berdasarkan perhitungan BMKG, tinggi hilal saat matahari terbenam pada 1 Mei 2022 sudah 3,79 derajat di Merauke, Papua, hingga 5,57 derajat di Sabang, Aceh.

Hal itu diperkuat lagi dengan elongasi hilal sebesar 4,88 derajat di Oksibil, Papua, hingga 6,35 derajat di Sabang, Aceh.

Terkait hal itu, kata dia menjelaskan, BMKG akan melaksanakan rukyatul hilal di 31 titik pada Minggu, 1 Mei 2022.

Baca Juga: Link Live Streaming Penentuan Idul Fitri 2022, Sidang Isbat 1 Syawal 1443 H, Rukyatul Hilal di 99 Titik

Prakiraan BRIN

Sebelumnya, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memprakirakan, posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS (kesepakatan antar Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura).

Berdasarkan kriteria baru MABIMS tersebut, posisi bulan diprakirakan sudah di atas 3 derajat, dengan elongasi sekitar 6,4 derajat.

"Dengan hisab yang dilakukan di Sumatra juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam 1 Syawal 1443 Hijriyah pada 2 Mei 2022," tutur Thomas Djamaluddin dalam diskusi daring, Selasa, 19 April 2022.

Menurut Thomas Djamaluddin, dari berbagai pendapat pakar hisab rukyat, kemungkinan besar Idul Fitri 2022 akan seragam 2 Mei 2022 atau berbarengan dengan Muhammadiyah.

Akan tetapi, Thomas Djamaluddin juga menyebutkan, masih adanya potensi perbedaan Idul Fitri jatuh pada 3 Mei 2022.

Ia menjelaskan, potensi perbedaan itu lantaran Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat sehingga secara astronomi diprakirakan hilal sangat sulit dirukyat.

Apalagi pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat. Sehingga ada potensi laporan rukyat menyatakan, hilal tidak terlihat.

Baca Juga: IDUL FITRI 2022 Jatuh pada 2 Mei 2022, Maklumat Muhammadiyah Sama dengan Prakiraan BRIN, Lebaran Bisa Bareng

Bila itu terjadi, pengamat rukyat mungkin akan mengusulkan di sidang isbat untuk melakukan istikmal, yaitu menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari. Bila sidang isbat menerimanya, Idul Fitri mungkin jatuh pada 3 Mei 2022.

"Ini yang kemungkinan ada diskusi dalam sidang isbat," kata Thomas Djamaluddin.

Data kuat yang mendukung 1 Syawal jatuh pada 2 Mei 2022, secara hisab posisi bulan pada saat Maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatra bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat.

Berdasarkan perhitungan BRIN, posisi bulan saat Maghrib di wilayah Sabang tingginya sudah 5 derajat lebih dan elongasinya sekitar 6,4 derajat.

Ada dukungan kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) Odeh bahwa pada saat Maghrib 1 Mei 2022 di sebagian wilayah Indonesia hilal mungkin bisa dirukyat dengan menggunakan alat optik (binokuler atau teleskop).

Kriteria visibilitas hilal Odeh menunjukkan di wilayah Sumatra hilal mungkin bisa dirukyat dengan binokuler atau teleskop.

Bila ada laporan rukyat bahwa hilal terlihat, kemungkinan laporan itu akan diterima karena dianggap telah memenuhi kriteria baru MABIMS.

"Apalagi Lembaga Falakiyah PBNU menggunakan definisi elongasi geosentrik dalam kriterianya. Kalau kesaksian rukyat diterima pada sidang isbat, secara syar’i itu sah," kata Thomas Djamaluddin.

Baca Juga: Malam 1000 Bulan, Malaikat pun Turun ke Bumi, Keutamaan dan Tanda Lailatul Qadr Menurut Adi Hidayat

Maklumat Muhammadiyah

Keputusan Muhammadiyah tersebut tertuang dalam MAKLUMAT NOMOR 01/MLM/I.0/E/2022
TENTANG PENETAPAN HASIL HISAB RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1443 HIJRIAH tertanggal 2 Rajab 1443 Hijriyah atau 3 Februari 2022.

Maklumat yang ditandatangani Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si, dan Sekretaris Dr. H. Agung Danarto, M.Ag., menjelaskan alasan penetapan 1 Syawal 1443 Hijriyah sebagai berikut:

1. Pada hari Sabtu Legi, 29 Ramadan 1443 H bertepatan dengan 30 April 2022 M, ijtimak jelang Syawal 1443 H belum terjadi. Ijtimak terjadi esok harinya, Ahad Pahing, 30 Ramadan 1443 H bertepatan dengan 1 Mei 2022 M pukul 03:31:02 WIB.

2. Tinggi Bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT ) = +04° 50¢ 25² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.

3. Umur bulan Ramadan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M.

Dalam Maklumat tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak hanya mengumumkan awal Ramadan dan Syawal, tetapi juga Zulhijah 1443 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Baca Juga: Rahasia Keistimewaan Ramadhan, Menurut Ustadz Adi Hidayat Sering Dilakukan Rasulullah saat Dikunjungi Jibril

Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan:

1. 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M.

2. 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M.

3. 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M.

4. Hari Arafah (9 Zulhijah 1443 H) hari Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 M.

5. Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.

Demikian prakiraan BMKG dan BRIN, serta Maklumat Muhammadiyah tentang 1 Syawal 1443 H atau Lebaran 2022 yang jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler