LENGKAP, Begini NIAT Adus, dan TATA CARA Mandi Keramas, Mandi Menjelang Puasa Ramadhan 2022

2 April 2022, 11:21 WIB
Niat dan tata cara Mandi Adus atau Mandi keramas puasa Ramadhan Arab latin dan artinya bisa dibaca saat hendak mandi keramas /Pixabay /kboyd /

DESKJABAR- Tata cara dan niat mandi adus, atau lebih dikenal mandi keramas menjelang puasa Ramadhan 2022.

Hasil Sidang Isbat menyatakan 1 Ramadhan jatuh pada Minggu 3 April 2022, jadi saatnya sekarang Sabtu 2 April 2022 untuk mandi keramas, atau mandi adus menjelang puasa Ramadhan.

Tata cara dan niat mandi adus atau mandi keramas akan dibagikan dibawah ini agar kita semua bisa melaksanakannya dengan baik.

Baca Juga: HATI HATI, Niat Puasa Ramadhan Seperti Ini, Puasa Tidak Sah, Buya Yahya Menjelaskan

 

Sebelum memasuki ibadah puasa Ramadhan, biasanya bagi umat Muslim akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Mulai dari perlengkapan shalat yang bersih, kesehatan, dan kebersihan diri dari hadas besar dan kecil.

Oleh sebab itu, sebelum melakukan ibadah puasa keesokkan harinya, sebagai umat Muslim disarankan melakukan mandi besar atau mandi keramas puasa Ramadhan terlebih dahulu.

Inilah doa keramas puasa Ramadhan

Nawaitu guslal lidhukulissyiami romdhoona hadihisanati sunatallillahi ta'alla.

Artinya: Aku berniat mandi sunat bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.

Tata cara mandi besar puasa Ramadhan tidak jauh berbeda dengan mandi-mandi besar yang lainnya, baik yang sunah maupun yang wajib.

Baca Juga: APAKAH SAH PUASA MANDI JUNUB SETELAH ADZAN SUBUH? Ada 2 Hadats Disucikan Dalam Mandi Junub, Ustadz Abdul Somad

Tata cara dan bacaan mandi junub

 Mandi junub atau mandi besar wajib dilakukan ketika sudah melaksanakan hadas besar. 

Umat muslim harus paham tutorial mandi junub atau mandi besar agar tidak salah dalam mengerjakannya. 

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan secara lengkap tutorial mandi junub atau mandi besar yang harus diketahui. 

Jangan sampai umat muslim tidak tahu tutorial atau cara mandi junub atau mandi besar sesuai dengan ketentuan fikih. 

Inilah tutorial atau cara mandi junub atau mandi besar yang dijelaskan secara jelas oleh Ustadz Adi Hidayat. 

Dalam YouTube Adi Hidayat Official dengan judul ‘Tutorial Mandi Besar (Mandi Junub) - Ustadz Adi Hidayat’ yang tayang pada 22 Agustus 2021 menjelaskan hal tersebut. 

Kata Ustadz Adi Hidayat, tuntunan mandi junub atau mandi besar, atau mandi janabah penting diketahui setiap muslim. 

Umat muslim dan muslimah harus mengetahui cara mandi junub atau mandi besar sesuai dengan  tuntunan fiqih.

Baca Juga: Inilah 5 Tanda Jika Seseorang Diterima Ibadah Sholat Oleh Allah SWT, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Mandi junub atau mandi besar dilakukan oleh laki laki yang telah mengalami mimpi tertentu.

Atau perempuan yang bersuci selepas haid atau nifas, atau suami istri yang sudah berhubungan seksual. Dan hal hal sejenis lainnya. 

"Aisyah RA memberikan contoh seperti yang disaksikannya dari Nabi SAW, yang dengan itu memberi petunjuk kepada kita bagaimana cara mandi junub Nabi SAW," kata Ustadz Adi Hidayat. 

Adalah Rasulullah SAW apabila beliau melakukan mandi junub atau mandi besar maka beliau akan memulai dengan,

 

  1. Mencuci telapak tangannya dahulu.
  2. Menuangkan dengan tangan kanannya ke tangan kirinya sejumlah air tertentu ( misalkan 1 gayung) untuk membersihkan kemaluannya. 
  3. Menunaikan wudhu, seperti wudhu ketika akan menunaikan sholat.
  4. Mengambil air, kemudian air tersebut digunakan menyela-nyela ke bagian dalam rambut kepalanya dengan jemarinya supaya meresap air ke sela sela rambut kulit kepala hingga merata dengan baik.
  5. Barulah kemudian disiramkan sejumlah air tertentu ke atas kepalanya. 

Disiramkan sebanyak 3 kali basuhan sehingga air meresap ke kulit kepala secara sempurna ke bagian sela dan pori. 

  1. Lalu menyempurnakan dengan membasuh seluruh tubuhnya dimulai dari sebelah kanannya, kemudian sebelah kirinya secara keseluruhan. 

"Di sini boleh dilanjut seperti mandi biasanya, memakai sabun dan sebagainya," kata Ustadz Adi Hidayat. 

  1. Di akhir, barulah membasuh ke dua kaki beliau.

Boleh berpindah ke bagian lantai yang bersih, kemudian cuci kaki dan sela sela jari seperti hal nya mencuci kaki ketika berwudhu. Selesai.

Di hadist Bukhari no. 248 menerangkan bahwa Nabi SAW ketika di bagian berwudhu beliau tidak mencuci kedua kakinya.

Baca Juga: BOS PERSIB Teddy Tjahjono MINTA MAAF Persib Gagal Juara, dan Menggapresiasi Dukungan Bobotoh

Melainkan mengakhirkan mencuci kedua kakinya setelah selesai menyempurnakan membasuh seluruh tubuhnya.

Di hadist kedua Bukhari no. 262 atau 272 Beliau menyempurnakan wudhu dan menyempurnakan air ke semua bagian tubuhnya.

Baik keduanya tidak ada masalah. Hanya perbedaan sedikit dalam membasuh kaki apakah mau diawal atau diakhirkan, keduanya sah-sah saja.*** 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler