Ustadz Adi Hidayat: Ini Arti Puasa Ramadhan Setan Dibelenggu, Surga Dibuka, Neraka Ditutup

30 Maret 2022, 13:35 WIB
Ustadz Adi Hidayat jelaskan arti puasa Ramadhan setan dibelenggu, surga dibuka dan neraka ditutup / tangkapan layar Adi Hidayat Official/

 

DESKJABAR – Ustadz Adi Hidayat menjelaskan arti puasa Ramadhan setan dibelenggu, pintu surga dibuka dan neraka ditutup.

Sebab, makna setan dibelenggu saat bulan puasa Ramadhan itu kerap disalahartikan.

Banyak yang bertanya, kalau memang setan diikat, mengapa saat bulan puasa Ramadhan masih banyak maksiat?

Kemudian apa juga arti dari saat puasa Ramadhan pintu surga dibuka dan neraka ditutup sebenarnya?

Baca Juga: KEUTAMAAN AYAT KURSI, Syekh Ali Jaber : Jaminan Pahalanya Masuk Surga

Untuk menjawab itu semua, deskjabar.com mengutip dari Youtube Audio Dakwah, “Kok Banyak Maksiat? Benarkah Setan Dibelenggu Ketika Ramadhan? - Ustadz Adi Hidayat LC MA”, 12 Mei 2018.

Semua pertanyaan yang diajukan sebelumnya, didasarkan pada hadits berikut yang artinya:

“Ketika masuk bulan Ramadhan, maka setan - setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup.” (HR. Bukhari)

Ustadz Adi Hidayat membenarkan hadits Bukhari yang menjadi dasar bahwa iblis itu memang dibelenggu saat bulan mulia.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, hadits tersebut dinilai shahih dan terbukti kebenarannya.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Puasa Ramadhan Jika Tidak Sahur ? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Lalu bagaimana cara dibelenggu dan apakah menggunakan besi?

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, pengertian setan dibelenggu saat bulan suci bukanlah dalam arti sebenarnya bahwa mereka diikat menggunakan rantai besi.

“Sebagian ulama kemudian memberikan penjelasan, bahwa itu hanya sebuah kiasan,” ujar Ustadz Adi Hidayat lagi.

Yang dimaksud dibelenggu di sini adalah, di bulan suci itu Allah SWT memberikan rahmat-Nya yang menggerakkan kaum muslim untuk meningkatkan ibadahnya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, iblis memang merupakan salah satu pengarah maksiat , karena mereka mampu mengaktifkan hawa nafsu manusia.

Baca Juga: Pelaku Kasus Subang Diumumkan Sebelum Puasa Ramadhan 2022, Pembunuh Tuti dan Amel Seorang Lelaki Muda ?

“Kalau nafsu enggak diaktifkan oleh setan tidak akan muncul sinyal jeleknya. Harus ada respon dulu, ada aksi ada reaksi. Lalu bagaimana memahami itu (setan dibelenggu)?,” ujarnya.

Ketika orang mulai tergerak untuk meningkatkan ibadah, maka hawa nafsu ditekan, iblis tidak berkutik sehingga kemaksiatan turun.

“Ketika positifnya naik, negatif turun. Yang paling menarik, saat Ramadhan orang banyak beristigfar. Ketika meningkat istigfar, meningkatkan ampunannya.Ketika ketaatan meningkat, akan menutup peluang keburukannya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Kalau peluang keburukannya sudah ditutup, dirinya tercegah dari perbuatan maksiat yang akan membatalkan puasanya.

“Dengan demikian, maka semua perbuatan itu akan membuat pintu surga terbuka dan pintu neraka tertutup,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Tanda Akhir Zaman Dunia Dilanda Kebodohan dan Dekadensi Moral? Tak Punya Pegangan Kata Ustadz Adi Hidayat

Sebab, tidak ada celah untuk melakukan keburukan, dan setan pun tidak mampu menggoda manusia yang berpuasa.

“Setan tidak mampu karena manusia memiliki kemampuan untuk mengerjakan amal soleh, sehingga tertutup celah-celah keburukannya. Maka di sini dilukiskan seakan-akan setan dibelenggu,” tutur Ustad Adi Hidayat lagi.

Kok masih ada maksiat?

Untuk memahami mengapa seseorang bisa berbuat maksiat di bulan mulia ini, harus dipahami dengan ayat puasa, Al Baqarah ayat 183, yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Baca Juga: Ular Kobra Takut, Inilah 7 Tanaman Pengusir Ular, Bisa Ditanam di Halaman Rumah

Berdasarkan ayat di atas, Allah SWT menyeru kepada orang-orang yang memiliki iman, tidak membedakan orang yang memiliki iman kuat terhadap Allah, sedang, maupun yang lemah.

“Dengan puasa Ramadhan, yang dekat semakin dekat (pada Allah SWT), yang menengah juga semakin dekat, begitupun dengan yang imannya lemah,” kata Ustadz Adi Hidayat lagi.

Pada saat awal Ramadhan, Allah SWT menurunkan jaminan rahmat bagi semua orang beriman yang akan mengerjakan ibadah puasa.

Oleh karena itu, semua orang beriman, di awal bulan puasa pasti semua memiliki semangat yang sama.

“Awal Ramadhan, di shaf pertama jangankan yang sering ke masjid, yang jarang ke masjid pun bisa berada di shaf pertama,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Akan tetapi, jaminan dari Allah SWT ini hanya diberikan di awal Ramadhan saja, pertengahan hingga akhir tidak ada.

Baca Juga: Info Puasa Ramadhan 2022, INILAH 8 Hal yang Membatalkan Puasa kata Buya Yahya

Jadi nanti ada seleksi, awal puasa Ramadhan masjid penuh sampai keluar. Pertengahan mulai berkurang, hingga akhirnya tinggal sedikit shaf saja yang tersisa di penghujung Ramadhan.

“Maka ketika Allah SWT memberikan rahmat di awal Ramadhan itu, setan dibelenggu. Semua diberikan rahmat yang sama. Tinggal pilihan kita mau menggunakan rahmat itu lagi atau tidak,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

Kalau saat puasa Ramadhan, seorang muslim masih saja merespon keburukan-keburukan, masih ikut ajakan setan, masih membuka peluang untuk iblis, maka sama saja dengan dirinya di luar Ramadhan.

Oleh karena itu, pertahankan rahmat Allah SWT itu sampai pertengahan hingga akhir puasa Ramadhan, dengan terus melakukan semua ibadah penuh semangat.

Itulah penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat mengenai pengertian setan dibelenggu, pintu surga dibuka dan neraka ditutup sebagaimana yang disebutkan dalam hadits puasa Ramadhan.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Audio Dakwah

Tags

Terkini

Terpopuler