Merusak Tauhid Serta Akidah, Kata Ustadz Adi Hidayat, Hukum Sihir dan Tukang Sihir Dalam Islam

30 Maret 2022, 10:16 WIB
Ustadz Adi Hidayat ketika sedang berceramah tentang merusak tauhid serta akidah, hukum sihir, dan tukang sihir dalam Islam. /YouTube Ceramah Pendek/

 

DESKJABAR - Kemampuan seseorang untuk mengendalikan, supranatural, paranormal, dan mistis adalah sistem konseptual sihir.

Biasanya bertentangan dengan sains dan agama, sihir di banyak budaya. Bahkan, banyak agama mengutuk praktik sihir dan ilmu hitam.

Ada berbagai bentuk sulap yang dikenal masyarakat. Misalnya sihir kulit gatal, sihir pikiran, dll.

Perbuatan sakti juga termasuk perbuatan dosa, yang justru dapat merusak iman dan tauhid suatu kaum.

Berbeda dari segi hiburan, ada juga film sulap Harry Potter yang banyak ditonton oleh anak-anak, terutama anak-anak yang menyukai film petualangan.

Seperti dilansir deskjabar.com dari muslim.or.id, Islam selalu menyebut ilmu sihir itu dipraktikkan, karena kurangnya pengetahuan tentang iman dan tauhid, kemusyrikan, dan pelanggaran tauhid sering terjadi di masyarakat.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: DOA DITERIMA ALLAH SWT 100 Persen, Jika Anda Bisa Merasakan 5 Tanda Ini

Termasuk hal-hal yang bersifat dangkal juga merusak akidah seorang muslim. Fenomena ini ditunjukkan dalam banyak ayat Al-Qur'an, termasuk dalam firman Allah Ta'ala,

“Dan kebanyakan manusia tidak beriman kepada Tuhan, kecuali dalam keadaan menyekutukan-Nya (dengan tuhan-tuhan lain)”. (QS Yusuf: 106).

Ibnu Abbas menjelaskan arti ayat ini, “Kalau ditanyakan kepada mereka: Siapakah yang menciptakan langit? Siapakah yang menciptakan bumi? Siapakah yang menciptakan gunung? Maka mereka akan menjawab:

“Allah (yang menciptakan semua itu)”, (tapi bersamaan dengan itu) mereka mempersekutukan Allah (dengan beribadah dan menyembah kepada selain-Nya).

Baca Juga: Yakjuj dan Makjuj Golongan Setan? Ada yang Lebih Kuat dari Benteng Raja Zulkarnain, Ustadz Adi Hidayat

Seperti ayat di atas, Allah Ta’ala juga berfirman, “Dan sebagian besar manusia tidak beriman (dengan iman yang benar) walaupun kamu sangat menginginkannya” (QS Yusuf:103).

Artinya: Mayoritas manusia walaupun kamu sangat menginginkan dan bersungguh-sungguh untuk (menyampaikan) petunjuk (Allah), mereka tidak akan beriman kepada Allah (dengan iman yang benar), karena mereka memegang teguh (keyakinan) kafir (dan syirik) yang merupakan agama (warisan) nenek moyang mereka.

Pada hadits shahih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih menegaskan hal itu dalam sabda beliau:

“Tidak akan terjadi hari kiamat sampai beberapa qabilah (suku/kelompok) dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik dan sampai mereka menyembah berhala (segala sesuatu yang disembah selain Allah Ta’ala)”.

Ayat-ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa perbuatan syirik terus ada dan terjadi di umat Islam sampai datangnya hari kiamat.

Baca Juga: Tanda Akhir Zaman, Pria Nikahi 50 Wanita, Benarkah? Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Seperti dilansir deskjabar.com dari saluran YouTube Obrolan Singkat berjudul, “Hukum Sihir dan Penyihir dalam Islam | Ustadz Adi Hidayat Lc MA”, yang tayang pada 9 Agustus 2019.

Sihir termasuk perbuatan kekafiran dan dosa besar. “Sumbernya setan, setan bisa dari kalangan jin atau manusia. Penyihir tidak akan jauh dari itu atau kerjasama antara setan, jin, dan manusia,” kata Ustadz Adi Hidayat Lc MA.

Apa akibatnya, dampaknya terhadap syariat dan dapat membatalkan iman, membuat pelakunya tunduk pada hukum kekufuran, orang tersebut disebut kafir.

Jika tidak bertaubat, kata Ustadz Adi Hidayat, maka ia terjerumus ke dalam dosa besar.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: muslim.or.id YouTube Ceramah Pendek

Tags

Terkini

Terpopuler