DESKJABAR - Setiap orang mengharapkan rezekinya selalu lancar, doa dan hajat terkabul cepat. Namun kenyataan terkadang berbeda rezeki dan doa susah terkabul.
Namun itu versi manusia, yang ingin rezeki, doa, dan hajat dikabulkan segera oleh Allah SWT.
Akan tetapi, dari kacamata Allah, rezeki, doa dan hajat seseorang bisa jadi tidak segera terkabul dengan pertimbangan yang hanya Allah yang tahu.
Kendati demikian, ikhtiar tetap harus dilakukan manusia, salah satunya dengan memperbaiki amalan atau ibadah kita.
Rezeki menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan), semisal makanan (sehari-hari), nafkah.
Sedangkan doa diterjemahkan sebagai permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan.
Sebelum membahas tentang rezeki dan doa yang terkabul, Ustadz Adi Hidayat terlebih dulu memaparkan tentang manfaat sholat yang benar.
Bahasan itu disampaikan dalam ceramahnya di hadapan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang pada bulan Ramadhan 2017, yang dirilis KMII Jepang dengan judul "Kiat Sholat Khusyu #1 - Ust. Adi Hidayat."
Sholat, kata Ustadz Adi Hidayat, memiliki manfaat tidak hanya akhirat tapi manfaat kemuliaan dunia.
Jika sholat seseorang benar maka ia akan mendapatkan setidaknya lima manfaat:
1. Pribadinya baik, sifat dan sikapnya mulia.
2. Cenderung tenang dalam kepribadiannya.
3. Cenderung mudah mengatasi persoalan. Bahkan rezeki yang mengalir cukup mudah.
4. Akan dipermudah oleh Allah dijawab doa - doa yang dipanjatkan, khususnya doa dalam sholat .
5. Akan dijamin oleh Allah mengalami kesuksesan dan kebahagiaan dalam titian hidupnya.
Akan halnya jika seseorang tidak mendapatkan dari kelima hal tersebut padahal dia sholat sempurna dalam bilangannya (5 waktu), kemungkinan ada sebab lain.
Ustadz Adi Hidayat menyebut tiga di antaranya yang mungkin menjadi penyebab lima hal tidak dikabulkan, termasuk rezeki dan doa tidak/ belum dikabulkan.
1. Sholat terkesan tidak khusyuk.
2. Sholat ditunaikan, tapi tidak dipahami apa yang dibaca dan dikerjakannya.
3. Sholat yang ditunaikan cenderung memberi celah kepada setan.
Untuk itu Ustadz Adi Hidayat memberikan solusinya.
Menurutnya, untuk menjadi khusyuk sholat itu tidak mudah.
Memang, kata Ustadz Adi Hidayat, sholat itu tidak mudah. Seperti dalam Al Qur'an Surat Al Baqarah (2) ayat 45.
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."
Jadi, katanya, jika kita mempunyai kesulitan jangan mengeluh, terima dengan sabar.
"Nanti dalam sholat mintakan solusinya. Memang sholat sangat berat, bahkan dibandingkan dengan sabar," katanya.
Khusyuk bisa diperoleh ketika kita yakin bahwa kita akan menemui Allah suatu hari nanti.
Itu tercantum dalam Al Baqarah ayat 46.
"(yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya."
Kata Adi Hidayat, buatlah setiap sholat itu bagaikan itu adalah sholat terakhir kita.
Selain itu, penyebab kita tidak mendapatkan lima hal di atas, termasuk rezeki susah dan doa tak dikabulkan, mungkin juga wudhu yang tidak sempurna.
Baca Juga: Berapa Hari Lagi Puasa? Ustadz Adi Hidayat : Ada 3 Amalan Utama Selama Ramadhan yang Berlipat Pahala
Padahal wudhu itu adalah syarat sahnya sholat. "Jika orang benar wudhunya maka sholat pun benar," tegas Ustadz Adi Hidayat.
Dalam wudhu ada empat hal yang menjadi basuhan utama (wajib), yaitu seluruh wajah, tangan sampai siku, mengusap kepala, dan membasuh kaki hingga mata kaki. Yang lainnya sunnah.***