Tata Cara dan Larangan Saat Ziarah Kubur, Ustadz Adi Hidayat: Lakukanlah Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW

24 Maret 2022, 10:24 WIB
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan hal yang dilarang saat ziarah kubur dan tata cara ziarah kubur sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW /tangkap layar YouTube Adi Hidayat official/

DESKJABAR - Ziarah kubur adalah mengunjungi makam orang yang sudah meninggal untuk mendoakannya.

Biasanya di masyarakat Indonesia ramai ziarah kubur pada saat mau memasuki bulan Ramadhan dan ketika mau lebaran atau Idul Fitri.

Selain mengingatkan akan kematian, ziarah kubur juga bertujuan untuk meneladani akhlak dan perjuangan orang-orang saleh.

Baca Juga: PENYELIDIKAN KEMATIAN TANGMO, Senator Minta Ada Tes Kebohongan untuk Teman Korban, tapi Ditolak?

Secara bahasa, ziarah artinya berkunjung. Sedangkan secara istilah, ziarah adalah mengunjungi makam orang yang sudah meninggal untuk mendoakannya, bertabaruk ataupun mengingat untuk kematian dan hari akhirat.

Kata ziarah tidak tidak hanya untuk mengunjungi yang sudah wafat saja, tapi berkunjung kepada sodara, kerabat, teman dan lain sebagainya juga bisa.

Ziarah kubur memang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, namun ada hal yang dilarang untuk dilakukan ketika berkunjung ke kuburan.

Hal itu sebagaimana dikutip DeskJabar.com dari kanal YouTube Audio Dakwah yang diunggah pada 10 April 2018 dengan judul Hukum Ziarah Kubur, Dilarang Jika Melakukan Ini - Ustadz Adi Hidayat LC MA.

"Bolehkah kita mengunjungi orang yang sudah wafat? Boleh , apa yang dikunjunginya? kuburnya, makanya ada istilah ziarah kubur, mengujungi orang yang wafat dalam kuburnya, apa yang dilakukan? Mendoakan mereka," tutur Ustadz Adi Hidayat.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya dahulu aku telah melarang kalian berziarah kubur, maka kini ziarahilah kuburan karena yang demikian dapat mengingatkan kalian kepada akhirat dan dengan menziarahi kubur adalah menambah kebaikan. Barangsiapa yang berkehendak untuk menziarahinya, maka ziarahilah, dan jangan kalian mengucapkan kata kata yang bathil," (HR. Muslim, Abu Dawud, Baihaqi, an-Nasa'i, dan Ahmad).

Baca Juga: Ramadhan 2022 Sebentar lagi, 7 Faedah Larangan Berpuasa 2 Hari atau 1 Hari Sebelum Memasuki Bulan Ramadhan

Biasanya budaya itu muncul karena biasa, setelah menjadi kebiasaan maka akan menjadi tradisi nantinya.

"Biasanya budaya itu muncul karena biasa, biasa itu dari kebiasaan, kebiasaan begitu jadi tradisi nantinya," tutur Ustadz Adi Hidayat.

Maka ketika tradisi itu kuat dimasyarakat, di awal-awal iman masih lemah dan belum ada penguatan taufiq yang kuat, muncul kebiasaan itu.

Maka dilarang oleh Nabi Muhammad SAW untuk sementara waktu ziarah kubur, bukan tidak boeh namun dikhawatirkan ketika ada yang meninggal, tradisi tadi lebih kuat daripada keimanan yang seharusnya muncul akan terhenti.

Dari hadist diatas Nabi Muhammad SAW melarang untuk ziarah kubur karena dikhawatirkan umat Islam akan meratap dan minta-minta kepada yang tidak baik.

Namun saat ini Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita ziarah kubur, karena yang demikian dapat mengingatkan kita kepada akhirat dan dengan menziarahi kubur akan menambah kebaikan.

Barangsiapa yang berkehendak untuk menziarahinya, maka ziarahilah, dan jangan kalian mengucapkan kata kata yang bathil.

Berdoa dan memohon kepada ahli kuburitu tidak diperbolehkan, seperti permohonan semacam minta rezeki, minta dimudahkan jodoh, dan lain-lain.

Baca Juga: Ramadhan 2022 Sekitar 9 Hari Lagi, 3 Doa Sambut Bulan Suci, Nomor 1 Biasa Dipanjatkan Sahabat Nabi SAW

Permohonan ini seharusnya diajukan kepada allah melalui doa, bukan diminta kepada ahli kubur. Sebab yang diminta tidak lebih mampu dari yang meminta.

Yang seharusnya mendoakan itu kita yang masih hidup, karena mereka yang sudah wafat lebih membutuhkan daripada kita.

Berikut tata cara ziarah kubur yang diajarkan oleh Nabi Mihammad SAW:
hal pertama yang dilakukan ketika memasuki pemakaman yaitu mengucapkan salam, kemudian berdoa untuk mereka yang ssudah wafat sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ

والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ

لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.

Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."

"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya," (HR. Muslim).

Itulah hal yang dilarang saat ziarah kubur dan tata cara ziarah kubur sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Audio Dakwah

Tags

Terkini

Terpopuler