DESKJABAR- Puasa merupakan ibadah wajib di bulan Ramadhan bagi setiap umat Islam yang sudah memasuki akil baligh.
Sehingga anak-anak yang belum akil baligh atau pubertas belum diwajibkan puasa di bulan Ramadhan.
Namun untuk para orang tua wajib untuk mengenalkan pada anak tentang puasa di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Cincin Tangmo Nida Bergerak Sendiri Saat Upacara Penghormatan Jenazah, Heboh Ada Hantu
Terkait hal ini, Ustadz Adi Hidayat mengatakan usia ideal bagi anak untuk belajar puasa di bulan Ramadhan.
Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official berjudul 'Usia Ideal untuk Anak-anak Berpuasa - Ustadz Adi Hidayat' diunggah pada 18 Februari 2022.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, mempersiapkan latihan puasa bagi anak itu dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak.
Baca Juga: Ramadhan Zaman Dulu, Inilah Makanan Paling Dinanti Anak-anak, Termasuk di Bandung
Momentum yang menjadikan anak wajib puasa di bulan Ramadhan yaitu ketika sudah memasuki akil baligh.
"Sepanjang dia belum baligh maka masih terbuka untuknya belajar," kata Ustadz Adi Hidayat.
Sehingga jangan sampai ketika anak sudah memasuki baligh, malah menggunakan momentum Ramadhan untuk belajar.
Adapun batasan sebelum baligh menurut Ustadz Adi Hidayat itu berbeda- beda.
Untuk anak perempuan dikatakan baligh ketika sudah mengalami menstruasi.
Sedangkan bagi anak laki-laki yaitu ketika sudah mengalami mimpi basah. Atau bagi anak-anak yang sudah sempurna akal penalarannya.
Sehingga usia baligh anak-anak bisa berbeda- beda ada yang 13,14,15 tahun dan seterusnya.
Kata Ustadz Adi Hidayat, justru yang menjadi poinnya sebelum memasuki usia baligh sepanjang anak mempunyai kemampuan untuk puasa maka ajarkanlah sebisa mungkin.
"Maka ada anak 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun sudah mulai berlatih berlatih itu jangan didorong untuk penuh dulu," ucap Ustadz Adi Hidayat
Baca Juga: Mimpi Bertemu Nabi Muhammad SAW, Kata Ustadz Adi Hidayat Jika Cirinya Seperti Ini, Maka Benar
Sehingga latihan puasa di bulan Ramadhan, bagi anak tidak harus didorong sampai Maghrib tapi semampunya anak.
Misalkan ketika anak yang awalnya puasa sampai jam 10, maka peran orang tua untuk menyanjungnya dan memberikan motivasi untuk meningkatkan lagi waktu untuk puasa.
Hal ini menjadikan metabolisme tubuh dalam tubuh anak dapat menyesuaikan, sehingga keesokan harinya anak menambah waktunya secara otomatis.
Sehingga untuk orang tua lakukanlah secara berkala dan terus memberikan motivasi untuk anak puasa di bulan Ramadhan tanpa memaksa.
Baca Juga: ALLAH SWT Ampuni Seluruh DOSA yang Telah Lalu, Melalui Sholat Sunnah Anjuran Rasulullah SAW Ini
Dan ketika anak sudah tidak kuat puasa maka orang tua jangan memaksanya karena dikhawatirkan anak akan sakit keesokan harinya.
Maka biarkanlah anak puasa di bulan Ramadhan dengan semampunya, karena dengan kemampuan yang bertahap anak akan menemukan waktu untuk puasa secara penuh.
Sedangkan kemampuan anak latihan puasa itu berbeda-beda ada yang 5 tahun sudah bisa sampai magrib, ada 6 tahun dan seterusnya.
Sehingga untuk orang tahun harus melatih anak ketika anak sudah siap puasa namun alangkah lebih baiknya sedini mungkin dengan catatan jangan memaksa anak.***