DESKJABAR – Kejahatan menggunakan sihir atau istilah orang di Pulau Jawa adalah santet, diketahui diajarkan setan, dan masih dilakukan sebagian orang pada masa kini.
Lalu bagaimana nasib orang meninggal terkena sihir atau santet ? akankah mati syahid ? Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan.
Dalam agama Islam, diketahui bahwa sihir merupakan perbuatan syirik dan merupakan dosa sangat besar.
Baca Juga: Waspada, Hal Sepele dapat Menggugurkan Seluruh Amalan, Ustadz Adi Hidayat Memberitahu
Diketahui pula, melakukan sihir atau santet pada prakteknya adalah bersekutu dengan setan. Ini biasanya dilakukan orang-orang tidak beriman kepada Allah SWT.
Di Indonesia, termasuk pula diketahui masih ada sebagian orang melakukan praktek sihir, dengan berbagai penyebutan lain.
Salah satu perbuatan sihir, adalah kejahatan untuk membunuh orang secara mistis, dengan perantaraan penggunaan setan.
Terkena sihir diketahui ada tanda-tandanya, dimana Ustadz Khalid Basalamah juga menyebutkan tanda-tandanya.
Ada pertanyaan hadirin, bagaimana nasib orang meninggal terkena sihir, apakah mati syahid lalu dosa-dosanya diberikan kepada orang melakukan sihir ?
Ustadz Khalid Basalamah menjawab, “Mudah-mudahan, kita berharap yang meninggal terkena sihir itu mati syahid,”.
Keterangan itu muncul pada YouTube dewablack, berjudul “mati karna di sihir apakah termasuk mati syahid - ustadz khalid basalamah,” diunggah 10 Mei 2019.
Namun, kata Ustadz Khalid Basalamah, dirinya belum menemukan lafadz hadits yang menyebutkan bahwa orang dibunuh oleh tukang sihir, akan mati syahid.
Sebab, kata Ustadz Khalid Basalamah, bahwa Nabi Muhammad SAW sudah memerincikan orang yang mati syahid, misalnya di medan perang, mati terbakar, mati tenggelam, dsb.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, bahwa orang meninggal terkena sihir, itu kondisinya terdzalimi, mudah-mudahan menjadi husnul khatimah.
Namun, katanya, kita bisa belum dapat menyatakan bahwa orang meninggal terkena sihir adalah mati syahid.
Nah pada hari kiamat, disebutkan Ustadz Khalid Basalamah, orang yang melakukan sihir itu ditemukan dengan orang yang disihirnya itu.
Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Tiga Petunjuk Gaib dari Lokasi Pembunuhan Jalancagak
“Apakah orang yang melakukan sihir dan penyihir itu akan diambil pahalanya ? tentu saja,” terang Ustadz Khalid Basalamah.
Lain halnya jika si penyihir tobat lalu yang terkena sihir sudah meninggal ?Baca Juga: SUMEDANG, Cerita Roh Gentayangan Ramai-ramai Mendatangi Rumah Warga di Wado
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, untuk hal ini, status si penyihir atau orang melakukan sihir, adalah sama dengan pembunuh.
Kemudian Ustadz Khalid Basalamah membandingkan dengan seseorang yang pernah membunuh 99 jiwa dan disebutkan pada hadits, kemudian bertaubat nasuha dan diterima taubatnya.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, bagaimana dengan orang yang sudah meninggal korban sihir ?
Disebutkan, orang yang melakukan sihir itu harus banyak menyebutkan kebaikan-kebaikan orang yang meninggal itu, melakukan shadaqah demi si mayit.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, itu dilakukan untuk membalas kesalahan orang yang melakukan sihir itu.
“Tetapi jika si penyihir tidak taubat, tentu pada hari kiamat pahala-pahalanya akan diambil. Itu pun jika penyihirnya Muslim juga dan memiliki pahala.Sebab menyihir itu adalah perbuatan syirik, pahala apa yang mau diambil ?” ucap Ustadz Khalid Basalamah. ***