DESKJABAR – Penggunaan daun bidara merupakan petunjuk cara dari Rasulullah Nabi Muhammad SAW, untuk mengusir jin setan.
Ada cara meramu daun bidara, untuk digunakan mengusir jin setan secara ampuh, disebutkan Ustadz Rudiawan Sitorus.
Kondisi rumah diganggu jin setan diketahui cukup banyak terjadi, sehingga banyak menimbulkan suasana horror dan membuat penghuni ketakutan. Juga orang dirasuki jin setan, sehingga terjadi gangguan bahkan kesurupan.
Youtuber Wan Maulana Hanan bersama Ustadz Rudiawan Sitorus, Pembina Qur'anic Healing Indonesia yang juga seorang anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ustadz Rudiawan Sitorus menyebutkan, Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan agar memandikan jenazah salah seorang sahabat, dengan menggunakan air daun bidara. Sahabat dimaksud, meninggal ketika ibadah haji karena terjatuh dari hewan unta.
Bahkan, disebutkan Ustadz Rudiawan Sitorus, dimana Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan seseorang wanita selesai haid, agar mandi dengan air daun bidara.
Begitu pula jika seseorang akan masuk Islam, Ustadz Rudiawan Sitorus mengatakan, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan mandi dahulu dengan air daun bidara.
Gambaran itu muncul pada YouTube Mina Catering Medan berjudul “Mengolah Daun Bidara Agara Setan Merana | Daun Bidara Mengusir Jin | Cara Mengolah Bidara,” diunggah 30 Oktober 2020.
Karena itu, kata Ustadz Rudiawan Sitorus, sejumlah ulama membuat eksperimen menggunakan daun bidara untuk mengusir jin setan.
Baca Juga: Angka 4 dan 13 Dianggap Angka Sial, Benarkah ? Ustadz Khalid Basalamah Menjawab
Disebutkan Ustadz Rudiawan Sitorus, menggunakan tujuh lembar daun bidara lalu dihaluskan lalu dicampur air, serta diminumkan kepada seseorang yang terkena gangguan sihir dan gangguan jin setan, lalu sembuh.
Mengapa harus menggunakan tujuh lembah daun bidara, menurut Ustadz Rudiawan Sitorus, mengacu kepada hadits, dimana Nabi Muhammad SAW yang mengobati orang terkena gangguan sihir menggunakan tujuh kurma ajwa.
“Karena itu, penggunaan daun bidara juga menggunakan tujuh lembar,” ujar Ustadz Rudiawan Sitorus.
Kemudian ditunjukan cara pengolahan daun bidara, dimana sebelum meminum atau mengoleskan, atau mandi atau berendam harus membaca surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An-Nas.
Pertama, untuk cara diminumkan, dengan tahapan daun-daun bidara itu direbus dahulu. Ini digunakan untuk mengusir atau menyembuhkan gangguan sihir dan jin setan, serta menyehatkan tubuh.
Kedua, mengoleskan pada kulit, dimana daun-daun bidara itu digiling lalu dibacakan surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An-Nas. Kemudian setelah surat-surat itu dibaca kemudian dihembuskan kepada daun-daun bidara yang sudah digiling itu.
Baca Juga: Mengapa Hantu, Setan Kuntilanak, Pocong, dsb, Sering Tampil Pakaian Putih ? Begini Sejarah Awalnya
Kemudian dioleskan kepada daerah kulit yang mengalami gangguan. Ini dilakukan mengobati gangguan sihir pada kulit, misalnya gatal-gatal bertahun-tahun. Daun bidara juga sangat bagus dibuat masker untuk menghaluskan wajah alias glowing.
Ketiga, digunakan untuk mandi. Bisa ditumbuh dihaluskan langsung dimasukan ke air, atau juga bisa direbus lalu airnya digunakan untuk mandi.
Caranya ada dua, pertama yaitu dimandikan seperti biasa, kedua, bisa dengan cara berendam. Nah, yang beredam ini dimana orang terkena gangguan sihir, berendam jangan sampai seluruhnya dengan kepala.
Baca Juga: Ramadhan, Inilah Tradisi Lama di Bandung, Sumedang, dan Subang, Saling Kirim Makanan
Khusus untuk mandi atau beredam menggunakan air daun bidara, sangat bangus menggunakan campuran garam Himalaya, dimana di pasaran disebut sebagai “garam gunung”.
“Rasakan suasana mandi menggunakan campuran air bidara dan garam Himalaya itu, terasa segar dan jin setan akan keluar dari tubuh,” ujar Ustadz Rudiawan Sitorus.
Bahkan, air campuran daun bidara dan garam Himalaya itu juga bagus digunakan untuk beredam kaki.
Baca Juga: SUMEDANG, Cerita Roh Gentayangan Ramai-ramai Mendatangi Rumah Warga di Wado
Ustadz Rudiawan Sitorus juga menyebutkan, untuk cara minum air rebusan daun bidara juga bisa dengan dikucek maupun hasil yang sudah ditumbuh, bahkan dicampur air hangat.
Khusus untuk dijadikan obat, dikatakan, harus berdoa dahulu untuk meminta dihilangkan gangguan, lalu baca surat Al Fatihah surat Al Ikhlas, surat Al Falaq, surat An-Nas, dimana setiap selesai baca masing-masing surat kemudian dihembuskan kepada air campuran daun bidara itu.
Cara minumnya, adalah seperti diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sambil duduk lalu baca Bismillah setiap akan meneguk kemudian selesai membaca Alhamdulillah. Terus berulang-ulang sampai habis sampai tiga kali.
Baca Juga: SUMEDANG, Waduk Jatigede, Mitos akan Jebol Oleh Dua Makhluk Siluman Ini
Ustadz Rudiawan Sitorus menyebutkan, bahwa pada sebuah hadits, bahwa Rasulullah Nabi Muhammad SAW menyebutkan, jika seseorang minum air campuran daun bidara sampai tiga kali dengan cara itu, maka selama airnya ada dalam perut, mendapat lindungan oleh Allah SWT.
“Namun jangan kaget, karena kemudian ada efeknya, misalnya muntah, badan gemetar, sering buang air kecil, bahkan sebagian badan bergetar, jangan khawatir karena kemudian hilang sendiri, itu indikasi jin setan keluar,” terang Ustadz Rudiawan Sitorus.
Namun jika kemudian ada efek mengganggu, Ustadz Rudiawan Sitorus menyarankan, agar datang kepada ustadz yang bisa melakukan ruqyah.
Kemudian Ustadz Rudiawan Sitorus juga ditanya soal kondisi sebuah rumah yang angker, misanya penghuninya mengatakan mendengar suara orang nangis, ada yang mencuci, dsb, tapi tidak tampak, atau pula benda-benda bergerak sendiri.
Disebutkan Ustadz Rudiawan Sitorus, itu tandanya rumah bersangkutan sedang diganggu jin setan.
Untuk mengusir jin setan itu, juga menggunakan daun bidara yang sudah ditumbuh atau dicampur, kemudian dimasukan ke dalam penyemprotan. Kemudian dibacakan surat Al Fatihah, A-Ikhlas, Al Falaq, An-Nas, kemudian setiap sudut rumah disemprotkan.
Baca Juga: DOSA Sebanyak Buih Lautan TERHAPUS, Inilah 5 Amalan Penghapus Dosa di Bulan Ramadhan, Buya Yahya
Mengapa harus sudut-sudut yang disemprot ? Dijawab Ustadz Rudiawan Sitorus, bahwa jin setan paling senang tinggal di sudut-sudut ruangan.
Karena itu, katanya, orang-orang yang suka memiliki jimat, biasanya menaruhnya di sudut-sudut, agar pengaruh jin setan menjadi efektif.
Juga air campuran daun bidara juga digunakan mengepel lantai, agar tidak dilewati jin setan. Namun kain pel harus baru, agar tidak terdapat najis.
Cara mengetahui kalau jin setan itu sudah tidak ada, disebutkan, akan hilang sendirinya. Bawaan orang-orang di rumah menjadi “adem” dan terasa damai. ***