DESKJABAR - Salah satu hewan peliharaan yang sangat dekat dengan kehidupan manusia adalah kucing.
Salah satu hadits tentang kucing seperti dikutip DeskJabar.com dari Alfahmu.id: Dari Abu Qatadah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata tentang Al Hirrah (kucing): "Sesungguhnya kucing bukan najis, dia hanyalah hewan yang biasa beredar di sekeliling kalian." Dikeluarkan oleh Al Arba’ah, dan dishahihkan oleh At Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah.
Akan tetapi, ada mitos yang berkembang di tanah air terkait kucing. Ustadz Dr Firanda Andirja, MA dalam salah satu ceramahnya, memberikan contoh masih adanya orang yang meyakini kalau menabrak kucing, bakal sial.
Baca Juga: 4 Doa Ibu Agar Anak Saleh Saleha, Ustad Abdul Somad Ungkapkan Pula Waktu dan Adab Berdoa
Penjelasan Ustadz Firanda Andirja itu disampaikan melalui video berjudul "Benarkah Jika Menabrak Kucing Akan Sial? - Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA, yang tayang di kanal Taman Surga, 28 Februari 2017.
"Saya ditanya, Ustadz menurut keyakinan kita, kalau kita menabrak kucing, kita harus buka kaos dalam kita. Kemudian kita jadikan kain kafan untuk kucing tersebut," tuturnya menyampaikan pernyataan seorang jamaah.
Ustadz Firanda Andirja balik mempertanyakan, mengapa harus menjadikan kaos dalam sebagai kain kafan untuk kucing.
"Tidak ada kesialan dalam Islam kecuali karena maksiat," ujar Ustadz Firanda Andirja.
Menurut Ustadz Firanda Andirja, dalam Islam tidak ada yang namanya tempat sial, angka sial, dan sebagainya. Yang bikin sial itu adalah maksiat.
"Kalau Anda nabrak kucing dengan sengaja, maka Anda akan sial," ucapnya menegaskan.
Ustadz Firanda Andirja lalu mengisahkan ada seorang wanita yang masuk neraka, kata Nabi Muhammad SAW, gara-gara kucing yang dikekang.
Baca Juga: 5 Amalan Memperlancar Rezeki Sesuai Sunnah Nabi Menurut Syekh Ali Jaber, Nomor 4 Kadang 'Tertinggal'
Kucing tersebut tidak diberi makan dan tidak dilepaskan untuk mencari makan sendiri. Sampai akhirnya kucing tersebut mati.
Menurut Ustadz Firanda Andirja, jika ada yang naik mobil lalu sengaja menabrak kucing, itu sial namanya karena telah bermaksiat.
Akan tetapi jika tidak sengaja menabrak kucing di jalan, tidak dikatakan nasib sial, melainkan qadarullah, yaitu ketetapan atau qadar dari Allah SWT.
"Anda pindahkan bangkai kucing itu agar tidak mengganggu di jalan. Anda pindahkan, misalnya ke tempat sampah atau dikuburkan, tidak jadi masalah, untuk kebersihan. Namun, Anda tidak perlu buka kaos dalam," kata Ustadz Firanda Andirja.
Menabrak kucing di Tanah Haram
Ustadz Firanda Andirja mengungkapkan pengalamannya di Arab Saudi. Di negara itu, hampir setiap hari terjadi kendaraan menabrak kucing di jalan.
"Orang-orang Arab Saudi kalau bawa mobil kencang-kencang. Nah kucing nyeberang jalan ga lihat-lihat, tertabrak," ujarnya.
Ternyata, Ustadz Firanda Andirja bersama dengan temannya, saat naik mobil pernah pula menabrak kucing.
Menurut dia, tidak perlu turun dari kendaraan untuk mengurus bangkai kucing yang tertabrak itu jika lalu lintas ramai kendaraan. Apalagi, nantinya akan ada petugas kebersihan yang mengambil bangkai kucing tersebut.
"Apakah akan sial? Tidak. Namanya tidak sengaja," ucapnya.
Baca Juga: Begini Cara Sopan Berdoa Terbaik, Menurut Syekh Ali Jaber, Allah Menyukai Al Lahuh
"Bayangkan, tabrak kucing di Tanah Haram. Sialnya kayak apa? Ini cuma tabrak kucing di sekitar sini, Bekasi, Jakarta," ujar Ustadz Firanda Andirja dengan nada bercanda.
Ia kembali menegaskan, bahwa menabrak kucing, meski di Tanah Haram sekalipun, kalau tidak sengaja, tidak masalah. Tapi jika sengaja maka penabraknya telah bermaksiat.
"Tidak ada kesialan kecuali bersama kemaksiatan. Kalau Anda melakukan kemaksiatan, Anda akan sial. Entah sial di keluarga, entah sial dalam pekerjaan. Pokoknya sial," tutur Ustadz Firanda Andirja.***