DESKJABAR – Diantara sebagian masyarakat Pulau Jawa, masih ada yang percaya dan menyembah Nyi Roro Kidul yang dianggap penguasa pantai selatan.
Namun rupanya, Nyi Roro Kidul kini ngambek dijadikan obyek penyembahan oleh sejumlah pemujanya pada ritual di Pantai Ngliyep, Malang, Jawa Timur.
Ada ritual melarung sesaji yang masih dilakukan sejumlah pemuja Nyi Roro Kidul dilakukan di Pantai Ngliyep, dengan puncaknya membuat seseorang kesurupan “Nyi Roro Kidul”.
Nah, suatu ketika, saat ritual itu kembali dilakukan oleh sejumlah pemuja Nyi Roro Kidul di Pantai Ngliyep, Malang, sambil membawa bendera merah putih Indonesia.
Baca Juga: PENASARAN Menyelam ke Laut Diyakini Istana Nyi Roro Kidul di Sukabumi, Tim Penyelam Temukan Sesuatu
Ritual itu kemudian menghadirkan seorang wanita, yang boleh jadi masih segar, sebagai media kesurupan Nyi Roro Kidul.
Seperti biasanya, aneka sesaji berupa buah-buahan dan sayuran diberikan untuk Nyi Roro Kidul melalui dilarung ke laut.
Tampilan kegiatan ritual di Pantai Ngliyep itu muncul pada YouTube PASTI DIY, berjudul “Pesan Menyeramkan Nyi Roro Kidul Terbaru.. Oktober 2021 menuju 2022 di acara Larung Sesaji,” diunggah 23 Oktober 2021.
Oleh host YouTube PASTI DIY disebutkan, tradisi larung sesaji itu sudah dilakukan secara turun temurun oleh warga sekitar di Pantai Ngliyep.
Baca Juga: Nyi Roro Kidul Aslinya Wanita Batak ? Buya Yahya Menjelaskan Siapa Makhluk Itu
Tampak pula, dalam sesaji itu ada pula sejumlah buah terong besar dan panjang untuk dibekalkan kepada Nyi Roro Kidul. Maklum saja, wanita itu hidup sendirian dan kesepian di laut, siapa tahu bakal membutuhkan.
Setelah aneka prosesi ritual dilakukan, kemudian puncaknya adalah prosesi kesurupan seorang wanita.
Melalui seseorang wanita yang kesurupan itu, ada suara yang oleh para pemuja diyakini berasal dari Nyi Roro Kidul.
Namun ternyata suara dari wanita kesurupan itu mengaku hanya perantara atau anak angkatnya Nyi Roro Kidul.
Baca Juga: Nyi Roro Kidul Bisa Menjelma Sesuai Pesanan Mirip Artis Terkenal, Buya Yahya Menjelaskan Mengapa
Suara wanita itu mengatakan agar orang-orang berhati tanggal 21 s.d 25 karena akan ada keributan besar (kehebohan) karena bumi semakin bergetar (mungkin gempa bumi atau gunung meletus).
Wanita kesurupan itu dengan wajah seperti sedang marah, ketus, dan sama sekali tidak tersenyum, malah memberikan wanti-wanti kepada para pemuja Nyi Roro Kidul yang melakukan ritual di Pantai Ngliyep, Malang itu.
Kemudian wanita kesurupan itu suaranya mengatakan, bahwa sesaji sudah disampaikan kepada leluhur, tapi entah siapa yang dimaksud. Tetapi tidak bisa digunakan sebagai alat permintaan.
Namun wanita kesurupan itu kemudian mengingatkan kepada orang-orang yang melakukan ritual, bahwa sesembahan jangan dilakukan untuk puja dan puji kepada dirinya dan pengikutnya.
Baca Juga: SUKABUMI, PANTAI PALABUHANRATU, Mitos Nyi Roro Kidul versi Batak, dan Sejarah Zaman Belanda
“Jangan minta ke aku dan pengikutku..!! Mintalah kepada Allah SWT yang menciptakan kamu, kalian semua..”, ujar wanita kesurupan itu.
Kemudian terdengar jawaban laki-laki di belakangnya, “Iyeee…” sambil mengangguk-ngangguk kepala, dengan wajah seperti menjadi pusing.
Wanita kesurupan itu juga berpesan agar para orang di situ harus ingat selalu berbakti kepada orangtua.
Singkat cerita, wanita kesurupan dalam ritual Nyi Roro Kidul itu juga mengingatkan agar orang-orang tersebut agar jangan menyembah yang lain, yang boleh disembah hanya Allah SWT.
Setelah itu, suara dalam dari wanita kesurupan itu selesai pamit. Kemudian wanita itu dipangku meninggalkan tempat ritual oleh seorang pria, sementara orang-orang di belakang menjadi banyak yang termenung. ***