MENGAPA LIBUR MAULID DIGESER? Ini Penjelasan Resmi Wapres Ma'ruf Amin tentang Libur Nasional Maulid Nabi 2021

19 Oktober 2021, 05:39 WIB
Ilustrasi : MENGAPA LIBUR MAULID DIGESER? Ini Penjelasan Resmi Wapres Ma'ruf Amin tentang Libur Nasional Maulid Nabi 2021 /Pixabay/Abdullah Shakoor/

 

mengapa libur maulid digeser
libur nasional maulid nabi 2021


DESKJABAR- Mengapa libur Maulid digeser ? banyak netizen yang menanyakan hal seperti itu.  Memang masih menjadi pertanyaan tentang libur Nasional Maulid Nabi 2021 yang digeser.

Wakil Presiden ( Wapres) Ma’ruf Amin memberi jawaban tentang mengapa libur Maulid digeser ?

Penjelasan libur Nasional Maulid Nabi 2021 ini dijelaskan Ma'ruf Amin beberapa hari lalu. Menurutnya hari libur nasional Maulid Nabi 2021 digeser dari hari Selasa 19 Oktober 2021 menjadi Rabu 20 Oktober 2021.

Baca Juga: 20 Ucapan Maulid Nabi 2021, 12 Rabiul Awal 1443 H Bisa Kamu Kirim ke Keluarga dan Teman Terdekat

Baca Juga: 3 Kode Redeem Free Fire MAX Resmi Terbaru Oktober 2021 dari Garena Free Fire Khusus Server Indonesia

Baca Juga: KABAR TERBARU, Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, SUDAH GENAP DUA BULAN Ini Pesan Yosef Subang kepada Polisi

Ma'ruf Amin menyebut hari libur Maulid Nabi digeser bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Jadi keputusan resmi ini sudah harus dilaksanakan, jadi bila ada yang bertanya libur Maulid Nabi tanggal berapa, pemerintah sudah resmi hari libur Maulid Nabi digeser menjadi Rabu 20 Oktober 2021.

 

"Kami menggeser itu untuk menghindari orang memanfaatkan hari kejepit itu, sehingga orang keterusan (liburan). Oleh karena itu, kami coba (menggeser) itu, walaupun memang (kasus COVID-19) sudah rendah, tapi kita tetap antisipatif," kata Wapres Ma’ruf Amin di sela-sela kunjungan kerjanya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagai mana dikutip Deskjabar.com dari Antara, Minggu 17 Oktober 2021.

Upaya antisipatif terhadap potensi lonjakan kasus penularan Covid-19, lanjut Wapres, dilakukan agar tidak terjadi pelonggaran protokol oleh masyarakat saat memanfaatkan hari libur keagamaan seperti India.

"India itu kan ketika dia sudah rendah, kemudian terjadi pelonggaran-pelonggaran bahkan ada acara keagamaan, akhirnya naik lagi. Itu kami tidak ingin itu terulang di Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: MENGENAL Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Berbagai Daerah di Indonesia

Baca Juga: RESPON Atas Sanksi WADA kepada Lembaga Antidoping Indonesia, Menpora Bentuk Tim Ini

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan keputusan penggeseran hari libur tersebut untuk menghindari masyarakat yang memanfaatkan libur panjang setelah akhir pekan.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi (kiri) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu 17 Oktober 2021. ANTARA/HO-Setwapres

"Itu pertimbangannya semata-mata adalah untuk menghindari masa libur yang panjang, karena di celah antara hari libur dengan libur reguler (Sabtu dan Minggu) itu ada haris kejepit, yaitu hari Senin," kata Muhadjir mendampingi Wapres di Kupang.

 

Sehingga, lanjut Muhadjir, apabila libur nasional Maulid Nabi tetap dilakukan di Selasa 19 Oktober 2021, maka akan berpotensi banyak masyarakat mengambil cuti atau membolos di Senin 19 Oktober 2021 agar mendapat libur panjang.

"Kalau liburnya tetap di Selasa, akan banyak orang memanfaatkan Senin itu untuk bolos atau izin, tapi sebetulnya niatnya untuk memperpanjang liburnya; dan itu akan terjadi pergerakan orang besar-besaran," ucap dia menjelaskan.

Mobilitas orang besar-besaran tersebut dapat menyebabkan potensi kenaikan angka penularan kasus Covid-19.

Baca Juga: Kode Redeem FF 19 Oktober 2021, Klaim Hadiah Tak Terduga, Ribuan Diamond, SG Ungu, M1887 One Punch Man

Baca Juga: 5 Upacara Tradisi di Indonesia untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Oleh karena itu, Pemerintah tidak ingin penurunan kasus penularan Covid-19 saat ini justru dapat membawa kenaikan kasus.

"Justru dengan keadaan turun itu, kami tidak ingin main-main lagi, karena kita sudah pengalaman setiap turun kemudian kita membiarkan libur panjang tanpa ada intervensi kebijakan, itu akan diikuti dengan kenaikan kasus," ujar Muhadjir.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler