DESKJABAR – Warganet Korea Selatan baru saja rame membahas soal skandal bintang K-Pop asal Hongkong Lucas NCT, yang mebuat dia dan manajemennya SM Entertainment mengumumkan permintaan maaf kepada publik.
Kali ini warganet Korea Selatan mengecam Kementerian Kehakiman. Mereka menyoroti pemandangan mengenaskan ketika seorang ajudan Wakil Menteri Kehakiman Korea Selatan, berlutut sambil memegang paying di tengah hujan.
Sang ajudan berlutut di aspal yang basah sambil memegang payung melindungi Wakil Menteri Kang Sung Kook, saat memberikan keterangan pers soal Afghanistan.
Kang Sung Kook memberikan pengarahan tentang dukungan untuk penyelesaian awal kontributor khusus Afghanistan.
Pengarahan berlangsung di luar ruangan di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Nasional di Jincheon, Provinsi Chungcheong Utara, pada pagi hari tanggal 27 Agustus.
Selama acara hujan turun dan foto-foto ajudan yang berlutut di belakang wakil menteri telah menarik banyak perhatian.
Pegawai itu terlihat mengangkat payung untuk wakil menteri sambil berlutut di lantai aspal yang basah selama 10 menit.
Setelah melihat video ini, netizen mengkritik wakil menteri dan Kementerian Kehakiman, dengan mengatakan, " Apakah wakil menteri adalah kaisar atau apa?"
"Dia tidak bisa memegang payungnya sendiri?"
"Saya harap orang tua karyawan itu tidak menonton ini,"
"Mengapa karyawan itu tidak bisa berdiri di sampingnya atau semacamnya?"
"Saya pikir ini terjadi karena kami berusaha menghindari bantuan muncul di depan kamera. Kami tidak memerintahkan karyawan untuk berlutut," tutur juru bicara Kementerian Kehakiman.
Baca Juga: Garry Neville : Kembalinya Cristiano Ronaldo dari Juventus, Sangat Dibutuhkan Oleh Manchester United
Namun, netizen lebih lanjut mengkritik pernyataan juru bicara tersebut.
"Tidak masalah jika karyawan tersebut secara sukarela berlutut, seseorang seharusnya menyuruhnya untuk berdiri jika mereka melihatnya,"
"Ini bukan waktu era Chosun atau semacamnya,"
"Inilah yang membuat pemuda itu marah," "
“Bukankah masuk akal jika seseorang menyuruhnya bangun begitu mereka melihatnya berlutut? atau tidak bisakah wakil menteri memegang payungnya sendiri?"***