Network
DESKJABAR – Pembalap Formula1 Lewis Hamilton mencatat sejarah sebagai pembalap tersukses dalam sejarah F1, dengan mencatatkan 92 kemenangan dalam karirnya.
Kemenangan pada balapan Grand Prix Portugal, Minggu, 25 Oktober 2020 waktu setempat, merupakan kemenangan ke-92 bagi pembalap asal Inggris tersebut. Catatan ini melampaui rekor legendaris, Michael Schumacher.
Kemenangan itu juga memperlebar jaraknya di pucuk klasemen menjadi 77 poin dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas, yang finis runner-up hari itu.
Dengan lima balapan tersisa di musim yang terdampak pandemi ini, Hamilton dalam jangkauan untuk menyamai tujuh gelar juara dunia Schumacher serta mengejar rekor pole position ke-100.
Baca Juga: Ini Rahasia Sukses Franco Morbidelli Meraih Gelar Juara MotoGP Teruel
Dikutip dari kantor berita Antara, dalam usia 35 tahun, Hamilton belum menunjukkan tanda-tanda melambat seperti ketika dia finis di Portugal dengan keunggulan satu putaran dari hampir semua pembalap, kecuali tiga yang ada di belakangnya.
Padahal dalam balapan GP Portugal tersebut, Hamilton tampil dalam kondisi keram di kakinya.
"Akan butuh waktu untuk menerima ini... Bahkan sekarang, saya masih dalam mode balapan secara mental jadi saya tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya saat ini... Mungkin saya bisa nantinya," kata Hamilton.
Baca Juga: Franco Morbidelli Juarai Grand Prix Teruel di Sirkuit Aragon, Ini Gelar Kedua Baginya Musim ini
"Saya hanya bisa bermimpi tentang di mana saya sekarang," kata Hamilton setelah mendapat pelukan dari sang ayah, Anthony, yang menjadi manajer pada awal karirnya.
"Saya tidak memiliki bola ajaib ketika saya memilih datang ke sini (Mercedes) -- dan semua yang kami coba lakukan adalah menggunakan setiap hari sebaik-baiknya. Kami semua berjalan ke arah yang sama.
"Saya mendapati ayah saya datang ke sini, yang luar biasa, dan ibu angkat saya, Linda, dan Roscoe (anjing peliharaan). Jadi ini hari yang sangat spesial.
Lewat radio Hamilton mengungkapkan, "adalah suatu kehormatan bekerja dengan kalian," dan race engineer andalannya, Peter 'Bono' Bonnington, membalas, "Demikian juga di sini, suatu kehormatan."
Baca Juga: 19 Masjid dan Mushala di Bogor ikut Terendam Banjir
Setelah lomba, Hamilton menambahkan, "Saya sangat berutang kepada orang-orang ini atas kerja tim mereka, secara terus menerus berinovasi dan menembus batas yang bahkan lebih tinggi setiap tahun.”
"Suatu kehormatan bekerja dengan mereka. Ini sangat luar biasa.
Sebelum meraih kemenangan di Portugal, Hamilton sempat mengeluhkan keram pada betis kanannya.
"Menekan kaki saya ketika melaju di lintasan lurus, itu sangat menyakitkan. Saya bisa merasakannya tertarik, tapi saya harus mengatasinya.
