“Kami sudah dua hari recovery, Alhamdulillah pemain sudah siap dan bersyukur tidak ada yang cedera. Siapapun yang dipercaya main nanti, mereka akan tampil seratus persen demi mengamankan lolos ke fase gugur,” ucap mantan kapten timnas Indonesia ini.
Pemain Berpengalaman
Meski targetnya adalah menang, Bima mengingatkan kepada para pemainnya untuk terus fokus sepanjang pertandingan dan tidak melakukan kesalahan sedikit pun.
Hal itu perlu terus diingatkan karena Maroko memiliki beberapa pemain yang berpengalaman dan kini membela klub klub di Eropa.
Sebut saja seperti Adam Boufandar yang membela klub Italia Juventus, Naoufel El Hannach (PSG/Prancis), Anas Alaoui (Eintracht Frankfurt/Jerman), hingga Amine Ezzarhouni (Lille/Prancis). Nama-nama itu tentu saja sudah terbiasa dengan situasi kompetitif Eropa.
Bima menuturkan dirinya melihat Maroko merupkan tim yang bagus. "Jadi kami tidak boleh menganggap Maroko di bawah Ekuador atau Panama. Mereka semua sama. Yang pasti fokus sejak awal kurangi kesalahan sendiri, fokus dasar teknik bagaimana passing kontrol,” katanya.
Meski demikian, Bima menyebutkan Maroko memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
"Maroko memiliki organsiasi bagus dan pintar mainnya. Counter attack juga sangat cepat. Saya lihat setelah pertandingan pemain lebih percaya diri dan yakin bahwasanya kita bisa,” ucapnya.
Tidak Terbebani
Sementara bek Indonesia U-17, Sulthan Zaky mengatakan meski ditargetkan bisa memenangkan pertandingan, namun dirinya dan pemain lainnya merasa tidak terbebani dengan pertandingan terakhir. Dia dan rekan-rekannya ingin terus berjuang dan termotivasi meraih hasil terbaik.