Network
Target yang diminta Jokowi ini lebih tinggi dibanding target dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotejo yang mencanangkan pencapaian peringkat 12 besar.
"Buat saya kok jauh banget. Jadi jangan 12-lah, saya minta masuk ke 10 besar," kata Jokowi saat melepas 576 kontingen Asian Games ke-19 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Target tersebut masih di bawah prestasi Indonesia ketika menjadi tuan rumah Asian Games pada 2018 yang saat itu berada di peringkat empat dengan mengoleksi 31 medali emas, 24 perak, dan 42 perunggu.
"Saya tahu menjadi tuan rumah dan tidak menjadi tuan rumah itu beda, saya tahu. Jadi kembali lagi target saya masuk ke 10 besar," ujar Jokowi yang meyakini perhitungannya dalam menentukan target Asian Games ke-19 tidak akan meleset.
"Selamat bertanding dan atas nama rakyat, bangsa dan negara. Saya menantikan prestasi-prestasi dan emas yang sebanyak-banyaknya yang bisa kita raih," kata Joko Widodo seperti dikutip dari Antara.
Cabor Andalan Indonsia Tidak Dimainkan
Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotejo mengatakan pihaknya memasang target 12 besar karena tidak dipertandingkannya sejumlah cabang olahraga unggulan kontingen Merah Putih di Hangzhou, seperti pencak silat.
"Pada Asian Games ke-19 ini Indonesia berpotensi kehilangan emas, pertama dari tiga cabang olahraga yang tidak dipertandingkan yaitu pencak silat, paragliding dan jetski. Kedua dikarenakan tidak dipertandingkan nomor pertandingan 'cyling MTB'," ujar Dito.
Turut hadir dalam pelepasan kontingen Indonesia menuju Asian Games 2023 di China tersebut yaitu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI) Dito Ariotedjo.
Kemudian Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, Chef de Mission (CdM) Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou Basuki Hadimuljono, dan para pimpinan federasi olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2022.***
