PIALA DUNIA 2022 Qatar, Pemerintah Inggris Larang 1.300 Suporter Berangkat ke Qatar, Ini Alasannya

- 20 Oktober 2022, 07:04 WIB
Pemerintah Inggris larang 1.300 suporter Inggris berangkat ke Piala Dunia 2022 di Qatar
Pemerintah Inggris larang 1.300 suporter Inggris berangkat ke Piala Dunia 2022 di Qatar /Reuters/JEAN-PAUL PELISSIER/

DESKJABAR – Ajang Piala Dunia biasanya menjadi ajang berkumpulnya para suporter fanatic yang siap mendukung timnas negara nya masing-masing.

Demikian pula bagi suporter sepakbola Inggris, mereka akan rela bepergian kemana saja untuk memberikan dukungan bai timnas Inggris.

Namun, baru-baru ini Pemerintah Inggris melarang sebanyak 1.300 suporter mereka untuk berangkat ke Qatar guna memberikan dukungan kepada timnas Inggris di ajang Piala Dunia 2022.

Bahkan, pemerintah Inggris telah menahan paspor ke-1.300 suporter Inggris agar mereka benar-benar tidak bisa bepergian ke Qatar.

Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 Qatar, Shakira, Dua Lipa, dan BTS, Kandidat Penyanyi yang Tampil di Acara Pembukaan

Alasan pemerintah Inggris melarang 1.300 suporter mereka bepergian ke Qatar di Piala Dunia 2022, sebagai antisipasi agar mereka tidak berbuat onar saat berada di Qatar.

Suporter sepakbola Inggris atau juga sering disebut hooligans, dikenal sebagai salah satu suporter fanatis yang sering berbuat onar dan kekacauan.

Padahal pihak tuan rumah Piala Dunia 2022 Qatar dan FIFA tidak ingin perhelatan akbar olahraga sepakbola ini dikotori oleh tindakan kekerasan antar suporter.

Apa yang terjadi dengan kekerasan di beberapa negara adalah keprihatinan turnamen paling penting di dunia, dan itulah sebabnya Inggris telah mengambil tindakan atas masalah tersebut.

Ke-1.300 suporter Inggris itu dinilai memiliki riwayat kekerasan di pertandingan sepakbola akan dilarang bepergian.

Pihak kepolisian Inggris juga menggunakan data atau catatan kriminal dan file ratusan penggemar ditinjau dan, menurut apa yang mereka lakukan, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan ke Piala Dunia 2022 yang akan dimainkan dari 20 November hingga 18 Desember.

Baca Juga: Polres Bogor Amankan Pelaku Pengrusakan Pagar Gereja HKBP Cibinong, Menyusul Cekcok Dua Kubu

Meskipun banyak dari para penggemar itu telah merencanakan perjalanan mereka ke Qatar, tiket untuk mendukung tim Inggris atau Wales atau menghadiri stadion sepak bola mana pun, mereka tidak akan dapat melakukannya.

"Kami tidak akan membiarkan perilaku minoritas pelanggar hukum menodai turnamen yang akan menjadi perhelatan menarik," kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman.

Dari penggemar yang bertarung di dalam dan di luar tempat hingga pelompat spontan di lapangan dan banyak lagi.

Baru beberapa minggu lalu terjadi tragedi di Indonesia dimana 131 orang tewas usai pertandingan sepak bola. Beberapa hari kemudian ada masalah di Argentina yang menyebabkan kematian satu orang, sesuatu yang ingin dihindari di Piala Dunia 2022 di Qatar.

"Kekerasan dan pelecehan tidak ditoleransi di sini, dan perilaku kriminal ini tidak akan ditoleransi di Piala Dunia, itulah sebabnya kami mengambil pendekatan keras ini," kata Braverman. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: marca.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x