Mereka mengamuk dan membabi buta. Bahkan, ada beberapa mobil polisi dibakar hingga rusak parah hampir tak terbentuk.
Situasi semakin chaos dan polisi kewalahan. Polisi lalu kemudian melesatkan gas air mata ke tengah lapangan dan ke arah stadion.
Supporter yang ada di tengah lapangan dan juga yang masih di kursi Tribun panik.
Supporter yang tidak membuat gara-gara, tidak berbuat kerusuhan pun terkena imbasnya.
Mereka kelimpungan berusaha keluar kepungan gas air mata itu dan berdesakan ke satu pintu.
Akibatnya sesak nafas, kekurangan oksigen bahkan banyak dari mereka yang terinjak - injak saat berebut untuk keluar mengamankan diri.
Akibat rebutan itu, hingga dilaporkan ada beberapa di antara mereka tewas seketika di tempat.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyesalkan perihal ini. Iriawan pun menyampaikan duka cinta mendalamnya dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.