"Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," kata Kapolda Jatim.
Kemudian, kata Kapolda Nico, dilaporkan ada 13 unit kendaraan polisi yang mengalami kerusakan akibat kericuhan Aremania tersebut.
Kapolda Nico kemudian menjelaskan kronologi dari awal pertandingan hingga terjadinya kericuhan hebat di Stadion Kanjuruhan hingga dilaporkan 127 orang meninggal dunia, termasuk polisi.
Kemudian, sisanya lebih dari 180 orang masih dalam perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Ini Nasib Laga PERSIB Vs PERSIJA Pasca Tragedi Arema Vs Persebaya dan Liga 1 Ditunda Sepekan
Disebutkan Kapolda Nico, awal-awal pertandingan dimulai ritme biasa saja, tidak ada masalah yang berarti.
Ketegangan terjadi saat menyaksikan ritme permainan, terlebih lagi pada saat pertandingan berakhir, peluit panjang dibunyikan, Arema kalah tanding dengan skor 2 - 3 atas keunggulan Persebaya Surabaya.
Karena merasa kecewa dengan kekalahan tersebut, akhirnya supporter Arema FC mengamuk dan beberapa di antara 40.000 penonton itu turun ke lapangan pertandingan.
Mereka turun mencari para pemain dan official. Beruntung, para pemain sudah berhasil mengamankan diri, termasuk para pemain Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Arema FC vs Persebaya Berakhir Ricuh di Kanjuruhan, 127 Orang Meninggal Dunia Termasuk Polisi