Network
DESKJABAR - Sejak Robert Alberts mundur dari kursi pelatih Persib Bandung pasca Persib dihukum Borneo FC 1-4, legenda Persib Yudi Guntara sudah menyebut nama Luis Milla.
Luis Milla, di mata Yudi Guntara, dianggap pelatih yang paling cocok menggantikan Robert Alberts jadi sutradara Persib.
Luis Milla, katanya, sudah paham persepakbolaan Indonesia. Karena pria berpaspor Spanyol pernah menghela timnas Indonesia.
"Itu salah satu nilai plus yang dimiliki Luis Milla ditunjuk jadi pelatih baru Persib Bandung," kata Yudi Guntara.
Pasalnya Luis Milla pelatih bertangan dingin. Dia bisa membuat performa timnas Indonesia menjadi tim yang cukup disegani.
Instingnya menilai karakter pemain, aku Yudi Guntara, sangat dingin dan tajam. Untuk kemudian diramu menjadi kekuatan yang bagus.
"Padahal Luis Milla tidak lama bertugas di timnas Indonesia. Tapi hasilnya sangat positif," bilang Yudi Guntara pada Deskjabar Jumat 19 Agustus 2022.
Saat membesut timnas Indonesia pada 2017-2018, Luis Milla mengantarkan Indonesia raih medali perak SEA Games 2017.
Selain itu mantan pelatih timnas Spanyol U21, juga mengantarkan timnas Indonesia ke babak 16 Besar Asian Games 2018.
kBaca Juga: Paling Enak! 5 Kuliner Bandung Malam Hari Hits Banget, Murah Cocok Buat Kantong Mahasiswa, Artis Juga Suka
"Dengan menggandeng Luis Milla, Persib bisa terus melanjutkan langkah. Bukan kembali membangun tim dari awal," ungkap Yudi Guntara.
Yang menarik ditunggu, munculnya kembali Febri Hariyadi di tangan Luis Milla. Setelah tenggelam diera Robert Alberts.
"Ya momen itu yang saya tunggu. Karena di zaman Luis Milla, Febri jadi salah satu pemain andalannya," tukas Yudi Guntara.
Berbeda jika Persib merekrut pelatih asing yang sama sekali belum tahu kondisi persepakbolaan tanah air.
Baca Juga: Jika Temukan Kucing Telantar, Lakukan Ini Kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Jangan Dibunuh
Bakal banyak hambatan yang bakal ditemui. Maklum kondisi internal Persib sangat berbeda dengan klub yang pernah ditanganinya.
"Persib belum punya training ground yang menyebabkan jadwal latihan belum sesuai harapan. Karena tempat latihan selalu berpindah," cerita Yudi Guntara.
Itu, boleh jadi menjadi kendala. Yang bisa menimbulkan ketidakpuasan sang pelatih. Karena minimnya fasilitas.
Sementara tuntutan yang harus dijawabnya sangat tinggi. Tidak selaras dengan fasilitas penunjangnya.
"Soal training ground memang masalah klasik. Tapi bisa memunculkan persoalan dalam perjalanannya," ucap Yudi Guntara.***
