Ketika sang ayah menyempatkan diri menonton Bagus Kahfi dalam final turnamen lokal, ternyata sang ayah berubah pikiran.
“Bapak sama sekali enggak pernah nonton. Habis itu, motorcross dijual buat beli sepatu bola. Itu kalau mau beli sepatu, harus ngorbanin motor yang sudah dibeli. Akhirnya bapak support setelah melihat satu turnamen dan masuk final, dan dia pertama kali menonton,” kenang Bagus.***