Network
Jika Piala Liga yang diikuti seluruh tim dari Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 berlangsung fair play, menurut Robert Alberts, terbuka kemungkinan kejutan-kejutan di laga resminya.
Artinya, tidak melulu tim dari Liga 1 yang bentrok dengan tim dari Liga 2 otomatis bisa menang. Mungkin saja bisa mengalami kekalahan.
"Piala Liga memberi kesempatan untuk tim kecil melakukan kejutan, jika semua berdasarkan pada fair play," tukas Robert Alberts.
Pasalnya, Piala Liga jadi alternatif terbaik bagi semua tim mengukir prestasi manis, jika di kompetisi Liga nasibnya kurang beruntung.
"Fenomena itu terjadi di seluruh Liga dunia. Piala Liga jadi buruan utama, selain Kompetisi Liganya," ucap pelatih berpaspor Belanda.
Atau, bagi sebagian klub lainnya, Piala Liga jadi ajang yang paling pas untuk mematangkan teknik dan memberikan kesempatan pemain muda unjuk kabisa.
"Di seluruh dunia, Piala Liga juga dijadikan ajang merotasi pemain. Dengan memberikan kesempatan pemain muda tampil di kompetisi resmi," bilang Robert Alberts.
Tapi buat Persib, Piala Liga bukan sekedar tempat mematangkan pemain muda. Tapi juga ajang menunjukkan prestasi terbaik.
"Jika kami memulai untuk bermain di suatu turnamen, tentu kami ingin memenanginya. Jadi kami memandang Piala Liga dengan serius," ucap Robert Alberts.***
