Network
DESKJABAR- Setelah 60 tahun puasa gelar di kancah Benua Biru Eropa, AS Roma akhirnya merebut trofi Liga UEFA Coference.
Trofi Liga UEFA Coference ini merupakan trofi kancah Eropa pertama bagi AS Roma sejak 60 tahun silam.
AS Roma menjadi juara Liga UEFA Coference setelah mengalahkan Feyenoord, Belanda, di Tirana, Albania, Kamis 26 Mei 2022.
Kemenangan AS Roma di final Liga UEFA Coference, dicetak oleh Nicolo Zaniolo pada babak pertama.
Trofi di kancah Eropa bagi ASRoma, diraih tahun 1960/1961. Saat itu Roma menjadi juara Inter-Cities Fairs.
AS Roma sempat mencapai final Liga Champions pada musim 1983/1984. Ia kalah lewat drama adu penalti oleh Liverpool.
AS Roma memang sudah lama puasa gelar. Trofi terakhir yang bagi Giallorossi, julukan untuk AS Roma, diraih pada tahun 2008.
Ketika itu AS Roma menjadi juara Coppa Italia dengan menundukkan Inter Milan 2-1.
Sejak itu tiada lagi gelar yang diraih Roma.
Tak heran jika Jose Mourinho yang menukangi AS Roma sejak 11 bulan lalu, mengatakan kemenangan ini bukan hanya kemenangan sebuah pertandingan olahraga, melaikan juga sebuah sejarah.
"Ini bukan semata-mata pertandingan, ini adalah sebuah sejarah," ungkap Mourinho dikutip dari asroma.com, Kamis 24 Mei 2022.
Mourinho langsung menangis ketika peluit panjang tanda pertandingan usai, berbunyi.
The Special One itu juga tak kuasa membendung air mata saat konferensi pers bersama wartawan.
Bagi Mourinho sendiri, kemenangan ini menjadikannya sebagai pelatih pertama yang memenangi tiga liga Eropa sekaligus.
Yaitu, Liga Champions, Europa League, dan Liga UEFA Conference.
Mourinho sudah memenangi Liga Champions dua kali, yakni bersama Porto pada 2004 dan Inter Milan pada 2010.
Kemudian memenangi Liga Europa bersama Manchester United pada 2017, dan sekali bersama Porto saat masih bernama Piala UEFA pada 2003.
Dan Liga UEFA Coference bersama AS Roma kali ini.
Mengenal Liga UEFA Coference
Dikutif dari uefa.com, Liga Europa Conference pertama kali ini digelar.
Kompetisi yang disingkat UECL ini merupakan kompetisi antarklub Eropa kasta tiga di bawah Liga Champions dan Liga Europa.
Peserta UECL adalah klub-klub kelas menengah Eropa.
EECL digelar untuk memberikan kesempatan klub-klub dari liga dengan peringkat koefisien menengah ke bawah seperti Norwegia, Swedia, dan Bulgaria untuk berlaga di pentas Eropa.
Sebab, selama ini Liga Champions dan Liga Europa selalu didominasi oleh klub-klub dari liga top Eropa seperti Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, dan Portugal.
Pemenang UECL 2021 otomatis mendapatkan tempat di babak penyisihan grup Liga Europa musim berikutnya jika klub tersebut tak masuk di Liga Champions.***
