Agustina finis dengan catatan waktu 2 menit 9,09 detik, sedikit di belakang pelari Vietnam Khuat Phuong Anh dengan 2 menit 8,47 detik yang meraih emas, dan di atas peraih medali perunggu Savinder Kaur Jogind dari Malaysia yang mencatat waktu 2 menit 10,24 detik.
"Tadi salah teknik karena saya ketutup, saya dihimpit dua negara, makanya tadi pelatih bilang kamu jangan di dalam… pas 100 meter terakhir dikunci saya masuk saja, jadi Alhamdulillah bisa perak," kata Agustina usai lomba.
Catatan waktu Agustina ini lebih lambat dari pada saat memenangi medali emas PON Papua 2021 dengan 2 menit 8,91 detik.
Sedangkan taekwondo langsung menyumbangkan tiga perunggu kepada Indonesia dari nomor poomsae.
Perunggu pertama disumbangkan Muhammad Alfi Kusuma, Muhammad Hafizh Fachrur Rhozy, dan Muhammad Rizal dari nomor poomsae beregu putra setelah mengumpulkan 7,466 poin. Tuan rumah Vietnam meraih medali emas setelah mengumpulkan 7,782 poin, sedangkan Filipina mendapatkan perak dengan 7,732 poin.
Pada poomsae perseorangan, Muhammad Alfi Kusuma meraih perunggu, sedangkan atlet Vietnam mengamankan emas dengan 8,049 poin, dan perak enjadi milik wakil Malaysia dengan 7,732 poin.
Defia Rosmaniar menutup perjuangan tim taekwondo Indonesia dengan medali perunggu poomsae perseorangan putri setelah mengumpulkan 7,549 poin, di bawah atlet Filipina yang memperoleh emas nomor dengan 7,765 poin dan atlet tuan rumah yang mendapatkan medali perak setelah memperoleh 7,649 poin.
Pertandingan taekwondo akan dilanjutkan dengan disiplin nomor kyorugi (tanding) mulai 17 esok sampai 19 Mei.
Target pencak silat
Medali perunggu juga disumbangkan oleh peboling Ryan Leonard Lalisang setelah menduduki posisi ketiga terbaik dalam pertandingan hari pertama nomor tunggal putra Senin ini.