Network
DESKJABAR - Persib Bandung kembali menutup hajatan Kompetisi Liga 1 musim ini tanpa gelar juara. Legenda Persib Sutiono menilai penyebab Persib gagal karena tim tidak konsisten.
Persib harus puas menjadi runner up dan menyegel tiket Piala AFC. Kalah bersaing dengan sang juara Bali United.
Legenda Persib Bandung Sutiono Lamso menyatakan kegagalan Persib sudah terlihat sebelum Liga 1 usai.
Baca Juga: Jadwal Swiss Open 2022 Hari Ini: Fajar/ Rian Siap Hadapi Pasangan Ganda Putra Malaysia di Semifinal
"Penyebabnya penampilan Persib yang tidak konsisten di putaran kedua," kata Sutiono Lamso pada DeskJabar, Sabtu 25 Maret 2022.
Anak-anak Bandung, akunya, hanya hebat di atas kertas. Kualitas tekniknya tidak seperti yang dibayangkan.
Mereka unggul di nama besar. Terkenal dan sangat familiar di jutaan pecandu sepakbola nasional.
"Ezra Walian statusnya pemain nasional, tapi penampilannya angin-anginan," cerita Sutiono Lamso.
"Febri juga begitu. Vizcarra malah lebih banyak jadi penonton. Aziz tidak muncul," pemilik rekor 21 gol Persib di Liga 1 menambahkan.
Situasi bertambah parah, ketika pemain utama bergantian absen. Pelapisnya tidak bisa menjaga keseimbangan tim.
Kekompakan dan soliditas tim tidak terjaga. Standar main Persib setara dengan tim-tim medioker.
"Nggak aneh, lawan Bhayangkara kalah. Persib juga imbang lawan PSIS dan Persela," papar Sutiono Lamso.
"Laga-laga itu harusnya dikonversi kemenangan. Tapi, sebaliknya Persib malah kehilangan banyak angka," ungkap Sutiono Lamso.
Baca Juga: KASUS Pembunuh Ibu dan Anak di SUBANG, Kenapa MULYANA Adik YOSEF Sampai KESAL ?
Ironisnya, Bali United sukses mengalahkan ketiga lawan tim yang menghambat langkah Persib.
Bali United menguliti Bhayangkara 3-0. Menumbangkan Persela 2-1. Membungkam PSIS 1-0.
"Dari hasil tersebut terlihat jelas beda Persib dengan Bali United. Bali United konsisten main dan menang," ujar Sutiono Lamso.
"Makanya Bali United terus berada di atas Persib sampai kompetisi Liga 1 tuntas. Dan pantas jadi juara," sambung striker Persib era 90-an.***
