Network
DESKJABAR - Jepang saat ini menghadapi gelombang ketiga wabah Covid-19 sehingga pemerintah pun memberlakukan status darurat di beberapa daerah. Namun Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan negaranya masih berusaha mempersiapkan dan menggelar ajang olahraga dunia, Olimpiade, di Tokyo, pada musim panas tahun ini.
Olimpiade Tokyo semula akan digelar pada tahun 2020 lalu, namun karena pandemi sedang meningkat, Olimpiade akhirnya ditunda ke tahun 2021. Kini banyak muncul spekulasi Olimpiade Tokyo akan kembali dibatalkan karena pandemi Covid-19,
PM Suga, saat memberi sambutan pada pertemuan virtual Forum Ekonomi Dunia (WEF), mengatakan Jepang masih "berusaha mewujudkan harapan dan mengirim kekuatan kepada dunia" lewat penyelenggaraan Olimpiade.
Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting, Akhirnya Merasakan Kemenangan di BWF World Tour Finals 2020
Jepang, kata PM Suga, akan berhubungan erat dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach untuk mewujudkan pesta olahraga yang aman. "Persiapan (Olimpiade, red) terus berjalan," kata Suga menambahkan
Thomas Bach pada Rabu 27 Januari 2021 mengatakan pihaknya berkomitmen penuh mendukung penyelenggaraan ajang olahraga tersebut. Menurut Bach spekulasi mengenai pembatalan Olimpiade "tidak membantu" menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Menerapkan Srategi yang Jitu, Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan Bertahan di BWF World Tour Finals 2021
Otoritas di Jepang belum memulai program vaksinasi Covid-19 dan kemungkinan kegiatan itu baru digelar pada akhir Februari 2021. Langkah itu memancing pertanyaan apakah pemerintah mampu memvaksin sebagian besar warga Jepang saat Olimpiade berlangsung.
PM Suga mengatakan Jepang akan menambah bantuan dana untuk pengadaan vaksin di negara-negara berkembang. Jepang sebelumnya mengalokasikan dana bantuan sebesar 130 juta dolar AS atau sekitar Rp1,8 triliun.
Baca Juga: Terlalu Percaya Diri, Greysia Polii-Apriyani Rahayu Tersingkir dari BWF World Tour Finals 2020
