Hendry mencontohkan kegagalan Jonatan menjaga fokus terjadi dalam babak pertama Toyota Thailand Open, saat ia sudah unggul 21-20 atas waskil India HS Prannoy di gim penentu. Lawan yang sempat mengambil medical break (jeda untuk perawatan medis) malah bangkit merebut angka dan memenangi gim penentu 23-21.
Baca Juga: Evaluasi Hasil Dua Turnamen di Thailand, Greysia Polii-Apriyani Rahayu Sudah Melebihi Target
Hal serupa juga terjadi pada Shesar Hiren saat berhadapan dengan pemain Denmark Hans-Kristian Vittinghus. Sempat bangkit di gim kedua, namun kemudian tertinggal lagi di gim ketiga sehingga ia pun harus terhenti di babak kedua.
Demikian juga dengan unggulan kelima Anthony Ginting yang dikalahkan oleh pemain Hong Kong Lee Cheuk Yiu di babak kedua.
Tertinggal di gim pertama, Anthony berhasil bangkit untuk merebut gim kedua dengan skor 21-13, tetapi lagi-lagi ketika pertandingan berlanjut menjadi rubber game, fokus Anthony pecah dan harus menyerah 12-21 di gim ketiga.
Baca Juga: Evaluasi Pelatih, Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti Hasilnya Tidak Maksimal
Meski demikian, Hendry yakin dengan pengalaman bertanding di dua kejuaraan sebelumnya, Anthony Ginting dapat tampil lebih baik di BWF World Tour Finals 2020 yang akan mulai bergulir 27-31 Januari yang masih akan digelar di Impact Arena, Bangkok.
“Untuk World Tour Final, saya yakin dari kedua kejuaraan sebelumya, Ginting seharusnya sudah lebih baik pikiran dan mentalnya. Kalau bisa main maksimal, harusnya bisa juara. Targetnya bisa main maksimal dan juara,” kata Hendry.***