Ganda Putra Gagal Berprestasi di Thailand, Ini yang Dikatakan Pelatih Herry Iman Pierngadi

- 23 Januari 2021, 19:44 WIB
Pasangan ganda putra Mohammad AhsanHendra Setiawan gagal melaju ke final Toyota Thailand Open 2021.
Pasangan ganda putra Mohammad AhsanHendra Setiawan gagal melaju ke final Toyota Thailand Open 2021. /badmintonindonesia
 
 
DESKJABAR - Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menyebutkan penampilan anak asuhannya di dua turnamen yang digelar di Thailand, tidak mencapai target. Anak-anak asuhannya yang diharapkan bersinar, terutama pasangan Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan dan Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto, justru gagal.
 
Prestasi terbaik diraih pasangan Ahsan-Hendra yang melaju hingga semifinal di Toyota Thailand Open. Namun gagal ke final setelah dikalahkan Chinese Taipei, Lee Yang-Wang Chi Lin, 21-14, 20-22, 12-21. Sementara Fajar-Rian penampilannya jauh lebih buruk karena di dua turnamen selalu tersungkur di babak-babak awal.
 
 
"Ya memang ganda putra tidak mencapai target. Ahsan-Hendra dan Fajar-Rian memang yang kami harapkan, tapi ternyata tidak berhasil. Mereka gagal. Nanti latihannya akan dievaluasi lagi. Memang banyak penurunan," sebut Herry kepada tim Humas dan Media PP PBSI seperti dikutip DeskJabar.
 
Menurut Herry, cedera betis kiri yang dialami Ahsan pada babak pertama, Rabu 20 Januari 2021 lalu, memang memengaruhi penampilannya. Namun, dia juga menyebut bahwa hal itu bukanlah alasan utama, melainkan pada faktor stamina dan usia.
 
 
"Cederanya Ahsan ada pengaruhnya, tapi lebih besar pengaruh karena stamina, karena usia tidak bisa dibohongi. Kalau memang tadi mau menang, kan seharusnya bisa dua gim. Yang gim kedua itu kan sudah setting," jelas Herry.
 
"Memang pada saat setting itu, ganda kita itu membuat kesalahan. Dua poin itu kan nyangkut sendiri. Memang handicapnya di lapangan, menang angin, kalah angin, atau bolanya juga sedikit berat. Pemain-pemain seusia mereka ada handicap di situ. Saya berharap, nanti di World Tour Final penampilannya bisa lebih baik lagi," tuturnya.
 
Penurunan kualitas
 
Sementara untuk Fajar-Rian, Herry pun mengakui adanya penurunan kualitas pada keduanya. Lama tidak bertanding, juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hilangnya ritme permainan.
 
 
"Fajar-Rian banyak orang bilang menurun, memang betul mereka menurun. Kemarin juga sudah ngobrol. Memang lama tidak ada pertandingan, sepuluh bulan vakum, jadi sedikit kagok buat mereka," kata Herry.
 
"Ritme, irama, dan suasananya hilang. Sudah lama tidak bertanding, jadi harus beradaptasi lagi. Walaupun memang mereka termasuk pemain yang sudah top 10. Kita memang harus bisa mengatasinya," ucap Herry menambahkan.
 
 
Selain turunnya kualitas, Herry menyebut tangan Fajar yang bermasalah ikut menjadi kendala. Untuk selanjutnya, menjadi pekerjaan rumah cukup besar untuk mempersiapkan mereka kembali tampil optimal pada turnamen internasional yang akan digelar pada Maret mendatang.
 
"Tapi dari semuanya, kendala itu nomor satunya memang Fajar tangannya ada masalah, jadi tidak bisa maksimal sekali. Hanya mengandalkan Rian saja. Memang bukan alasan, itu kenyataan. Di samping itu memang penampilannya menurun, harus diakui," kata Herry.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: badmintonindonesia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah