Fabio Quartararo Belum Menyerah, Tapi Butuh Keajaiban Untuk Jadi Juara Dunia MotoGP 2020

10 November 2020, 09:36 WIB
Fabio Quartararo. /@sepangracingteam/

 

 

DESKJABAR - Tambahan dua poin di  Grand Prix Eropa di Valencia, Spanyol, Minggu 8 November 2020, semakin memberatkan peluang Fabio Quartararo untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2020.

Quartararo yang kini memiliki 125 poin dan terpaut 37 poin dari pemuncak klasemen Joan Mir yang telah mengumpulkan 162 poin, butuh dua kali juara di dua lomba yang tersisa yaitu Grand Prix Valencia Spanyol dan Portugal.

Baca Juga: 14 Poin Krusial Yang Akan Mewujudkan Mimpi Joan Mir

Namun itu pun bukan jaminan seratus persen bakal juara dunia, Quartararo masih butuh keajaiban berharap Joan Mir tidak meraih poin minimal 14 poin di dua laga tersisa tersebut. Jika Joan Mir meraih 14 poin, maka dia akan mengumpulkan 176 dan bakal tampil sebagai juara dunia MotoGP 2020.

Poin 176 milik Joan Mir, mengubur ambisi Fabio Quartararo yang memiliki poin maksimal 175 jika mampu juara di dua lomba tersisa.

Meski demkian pembalap Prancis ini belum menyerah begitu saja. "Berada di peringkat kedua kejuaraan, aku kira masih memiliki kesempatan yang besar untuk finis di tempat kesatu dan aku tidak akan pernah menyerah hingga lap terakhir dan bendera dikibarkan di Portimao," kata Quartararo.

"Menghadapi dua balapan ini, secara matematis kami masih bisa memenangi kejuaraan, tapi aku sedikit berada di sisi lain. Aku hanya perlu menikmatinya karena cukup banyak balapan selain di Le Mans di mana aku tidak benar-benar menikmati akhir pekan balapan," ujarnya seperti dilansir laman resmi MotoGP.

Sirkuit Ricardo Tormo akan kembali menggelar balapan Minggu 15 November 2020, sebelum seri pemungkas di Portimao, Portugal.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Menteri Sosial Mengajak Seluruh Bangsa Menjadi  Pahlawan Masa Kini

Fabio Quartararo yang tahun lalu finis runner-up di GP Valencia, memiliki kesempatan kedua untuk membalas kekecewaannya dan menantang duet Suzuki  Joan Mir dan Alex Rins yang menjadi pembalap paling konsisten finis podium musim ini.

"Aku rasa kami perlu bekerja dengan cara lain, bukan dari tim, tapi Yamaha agar lebih mengambil resiko untuk mencoba bertarung dengan para pembalap teratas karena kelihatannya setiap pebalap kesulitan di balapan ini," ujarnya.

Quartarao menderita sepanjang akhir pekan di balapan pertama di Sirkuit Ricardo Tormo, ketika empat sesi latihan bebas dan babak kualifikasi berjalan di trek yang basah.

Pembalap tim Petronas Yamaha itu kesulitan menemukan kecepatan motor M1-nya, dan ketika cuaca Valencia cerah seperti yang ia harapkan pada saat lomba, nasib berkata lain. Quartararo terjatuh di lap pertama.

Baca Juga: Sangat Banyak Umat Islam Menjemput Habieb Rizieq

Setelah start dimulai, pembalap Prancis itu naik dua posisi dari posisi k-11, dan terlihat akan menyalip Aleix Espargaro dari tim Aprilia di tikungan 8 sebelum kedua pembalap terjatuh bersamaan.

"Aleix terjatuh di depanku dan aku bereaksi. Kalian tahu di awal balapan semua berada di batasnya dan ketika kalian melihat seseorang terjatuh, kalian tak perlu melakukan banyak hal untuk terjatuh, sedikit sentuhan di rem dengan sudut kemiringan di mana kalian biasanya membuka gas, itu berarti kalian terjatuh," kata Quartararo seperti dilansir laman resmi MotoGP.

"Kami kehilangan banyak poin di balapan ini yang sebenarnya bukan yang terbaik secara realistis, tapi cukup baik," katanya.

Quartararo mampu menaiki kembali motornya dan mengais dua poin setelah finis diposisi ke-14, sedangkan rival utamanya, Joan Mir, merebut kemenangan perdananya di MotoGP dan memperlebar jaraknya di klasemen sebanyak 37 poin.

Sementara Alex Rins membawa Suzuki finis posisi satu dan hari itu, dan mendapati posisinya naik ke peringkat tiga dengan raihan poin sama dengan Quartararo.***






 

Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler