Bagus Kahfi Sempat Tak Direstui Ayah Menjadi Pemain Sepak Bola

12 Juli 2022, 18:14 WIB
Bagus Kahfi ketika masih bersama FC Utrecht. /instagram.com/baguskahfiii/

 

DESKJABAR – Pesepak bola Bagus Kahfi sempat tak direstui oleh sang ayah untuk menjadi pemain sepak bola.

Bagus Kahfi yang kini menjadi salah satu bintang muda Indonesia, berkisah tentang larangan ayah untuk menjadi pemain sepak bola.

Begitu pun Bagas Kaffa, saudara kembar Bagus Kahfi, juga tak mendapat restu menjadi pemain sepak bola dari ayahnya.

Konon, sang ayah lebih merestui putranya tersebut dalam bidang otomotif.

Bagus Kahfi yang pernah berkiprah di Eropa sebelum memperkuat timnas U-19.

Di Eropa, Bagus Kahfi sempat memperkuat FC Utrecht, Belanda.

Baca Juga: Cowok Ganteng dan Keren Adik Laki-laki Jimin BTS yang Membuat ARMY Terkesima Karena Parasnya

Nathalie Holscher Gugat Cerai Sule, Putri Delina Dicibir Netizen

Di awal karirnya menjadi pemain sepak bola, Bagus Kahfi bercerita tentang larangan sang ayah untuk bermain sepak bola.

“Dulu bapak enggak support sama sekali. Bapak saya sukanya otomotif. Dari kecil sudah dikasih motorcross, berdua bareng Bagas,” kenang Bagus.

Dilansir dari kanal youtube Vindes, Bagus Kahfi menunjukan keseriusannya dalam sepak bola.

Ternyata, kerja kerasnya membuahkan hasil yang membanggakan.

Salah satu kebanggaan Bagus Kahfi adalah ia berhasil masuk ke dalam tim Garuda Select pada tahun 2019 lalu.

Saat itu Bagus Kahfi sempat berlaga di Inggris selama satu tahun.

Bagus Kahfi juga ternyata sering mendapat panggilan dari pelatih Indra Sjafri untuk memperkuat Timnas Junior.

Baca Juga: Kisah Cinta Sule dan Nathalie Holscher Sebelum Dilayangkannya Gugatan Cerai

Informasi lainnya, Bagus Kahfi kemungkinan besar akan kembali memperkuat klub Barito Putera.

Di Barito Putera lah Bagus Kahfi mengawali karir sepak bolanya sejak dini.

Bagus Kahfi juga bercerita tentang sang ayah yang tidak pernah menonton dirinya bermain.

Ketika sang ayah menyempatkan diri menonton Bagus Kahfi dalam final turnamen lokal, ternyata sang ayah berubah pikiran.

“Bapak sama sekali enggak pernah nonton. Habis itu, motorcross dijual buat beli sepatu bola. Itu kalau mau beli sepatu, harus ngorbanin motor yang sudah dibeli. Akhirnya bapak support setelah melihat satu turnamen dan masuk final, dan dia pertama kali menonton,” kenang Bagus.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler