DESKJABAR – Medali emas untuk tim Merah Putih dipersembahkan Dewi Laila Mubarokah dari cabor menembak di nomor 10 meter Air Rifle Putri.
Sedangkan medali lainnya dipersembahkan dari cabang pencak silat. Pesilat Indonesia, Khoirudin Mustakim, meraih medali perak.
Medali lainnya disumbangkan cabang olahrga boling atas nama Ryan Leonard Lalisang yang kembali menjadi andalan Indonesia sukses merebut medali perunggu nomor tunggal putra di SEA Games 2021.
Seperti dilansir DeskJabar.com dari berbagai sumber, pada ajang SEA Games 2021 (2022), timnas Indonesia menyumbangkan medali emas, dan perak hingga Senin, 16 Mei 2022.
Ketiga cabor yang menyumbangkan medali bagi timnas Indonesia pada hari ini adalah menembak, pencak silat, dan boling.
Di cabor menembak itu, Dewi berhasil mengalahkan wakil dari Vietnam serta Thailand.
Cabor menembak juga disumbangkan satu lagi medali emas dari nomor beregu putra. Tim menembak Indonesia menurunkan Totok Tri Martanto, Dewa Putu Yadi Suteja, dan Anang Yulianto, yang berhasil meraih medali emas nomor 25 meter Rapid Fire Pistol.
Sedangkan dari nomor 10 meter Air Rifle beregu putri, tim menembak Indonesia diperkuat oleh Citra Dewi Resti, dan Monica Daryanti yang berhasil merebut medali perak.
Yang cukup dibanggakan juga adalah pesilat Indonesia, Khoirudin Mustakim, meraih medali perak di nomor tanding kelas B 50-55 kg putra. Sedangkan Muhamad Yachser Arafa meraih perak dari kelas C 55-56 kg.
Kenapa Dewi Laila Mubarokah suka menembak?
Dilansir DeskJabar.com dari laman Antaranews.com, tidak keliru mantan atlet renang itu hengkang ke cabang olahraga menembak, karena ia sempat menorehkan prestasi medali emas pada cabang menembak Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat.
Medali emas itu diraih Dewi di Lapangan Tembak Cisangkan, Kota Cimahi, Jawa Barat.
"Hasil ini berkat dukungan keluarga, teman dan pembina. Dulu saya atlet renang, tapi kemudian memilih cabang menembak," kata Dewi Laila.
Dewi Laila Mubarokah menjadi salah satu atlet menembak asal Cirebon yang menjadi andalan Jabar. Ia berhasil menyumbangkan satu medali emas di nomor 10M Air Rifle 'Women Standard Yunior'.
Berdasarkan pengalamannya, sejak duduk di bangku kelas 2 SMP, Dewi tak ragu mendalami cabang olahraga menembak.
Kecintaannya terhadap menembak berawal dari sang ayah yang memperkenalkannya.
"Awalnya ayah cari klub menembak dan kebetulan punya senapan angin juga. Waktu itu ikut latihan dan saya ngerasa cocok dan nyaman," kata Dewi.
Gadis kelahiran Makassar, 25 Februari 1999 itu merasa potensinya kurang jika menjadi atlet renang dan ia beralih menjadi atlet menembak.
Baca Juga: SEA Games 2021 Vietnam, Cabor Bulu Tangkis dan Bola Basket 5x5 Indonesia Hari Ini, Pukul 15 WIB
Berdasarkan catatan, Dewi banyak menorehkan prestasi di kejuaraan nasional, misalnya meraih medali emas di Kejurnas Menembak Antar Pengprov Perbakin Se-Indonesia tahun 2016, dan medali perak di Kejuaraan Pangdam Jaya Cup 2016.
Dewi mempunyai pengalaman, PON pertamanya adalah tahun 2016, dan siswi kelas XII SMA 1 Sumber Kabupaten
Cirebon itu berhasil memecahkan rekor nasional dengan skor 205,0.
Dewi mengalahkan rekor yang pernah diraih oleh Diaz Kusumawardani dengan skor 203,9 pada Kejurnas Awang Faroek Cup III di Balikpapan 2014.
Putri pasangan Ilyas dan Ny. Ayu Mirah itu bercita-cita ingin menjadi Polwan.
"Target ke depan setelah lulus mau jadi Polwan. Bila ada kesempatan saya siap turun di berbagai kejuaraan," kilahnya.***