Indonesia Siap Pimpin Pertemuan WWF Ke-10 di Bali, Usung 3 Misi Tata Kelola Air

- 20 April 2024, 17:00 WIB
Arsip foto - Wisatawan mancanegara menikmati suasana saat liburan di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali, Jumat 12 April 2024. Objek wisata tersebut menjadi salah satu lokasi kunjungan delegasi World Water Forum (WWF).
Arsip foto - Wisatawan mancanegara menikmati suasana saat liburan di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali, Jumat 12 April 2024. Objek wisata tersebut menjadi salah satu lokasi kunjungan delegasi World Water Forum (WWF). /ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo/

DESKJABAR - Indonesia siap memimpin transformasi tata kelola air melalui pertemuan World Water Forum (WWF) ke-10. Demikian dikatakan Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024.

Menurut Endra, ada tiga hal yang menjadi misi Indonesia untuk disepakati pada pertemuan di Bali nanti, yaitu;

  • Pertama pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE)
  • Kedua pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands
  • Ketiga kegiatan rutin World Lake Days atau Hari Danau Sedunia.

Endra menuturkan, saat ini pihaknya bersama dengan Kementerian Luar Negeri terus melakukan usaha untuk memastikan pemimpin dunia sebanyak-banyaknya bisa hadir pada pertemuan WWF ke-10 tersebut.

Baca Juga: Khofifah: Insya Allah Pak Prabowo Menang, Putusan MK Tak Akan Ubah Hasil Pilpres 2024

Baca Juga: Keberangkatan Jamaah Haji Indonesia 2024 Mulai Kapan? Ini Jadwal Lengkapnya!

“Indonesia mampu memimpin pertemuan World Water Forum ke-10 untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting dan konkret dalam menjaga keberlangsungan air dan lingkungan global,” ujar Endra.

Hal tersebut, tutur Endra melanjutkan, karena pertemuan itu dihadiri oleh beberapa kepala negara dan mantan pemimpin dunia juga menyatakan akan hadir di Bali, tempat WWF ke-10 digelar.

Ia memaparkan bahwa keberhasilan Indonesia mendorong tata kelola air melalui pendekatan budaya lokal diyakini menjadi daya tarik bagi para pemimpin dunia untuk menghadiri forum yang akan digelar pada 18–25 Mei 2024 itu.

Banyaknya praktik baik yang telah dilakukan Indonesia dianggap sebagai kelebihan dari pertemuan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam tata kelola air itu.

Endra menyebut sistem subak di Bali yang sudah diakui oleh UNESCO dalam tata kelola irigasi melalui local wisdom (kearifan lokal), atau Danau Bratan yang juga ada di Bali.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x