Bogor Dijuluki Kota Hujan Sejak Zaman Kerajaan Pajajaran, Ahli Meteorologi IPB University Ungkap 3 Fakta Ini

- 4 April 2024, 17:45 WIB
Bogor dijuluki sebagai kota hujan sudah dari sejak zaman kerajaan Pajajaran, karena curah hujannya tinggi
Bogor dijuluki sebagai kota hujan sudah dari sejak zaman kerajaan Pajajaran, karena curah hujannya tinggi /Instagram@bpbdsleman/

DESKJABAR - Hujan yang terus mengguyur Kota Bogor dalam beberapa hari terakhir, seolah menegaskan predikatnya sebagai “Kota Hujan”.

Julukan ini bukan tanpa alasan, Bogor memang terkenal dengan curah hujannya yang tinggi, bahkan melebihi rata-rata kota-kota lain di Indonesia.

Tak heran, bagi warga Bogor, hujan bukan lagi hal yang asing, melainkan sahabat yang menemani keseharian mereka.

Ahli Meteorologi IPB University, Sonni Setiawan, SSi, MSi memberikan pendapatnya terkait fenomena tingginya curah hujan di Kota Bogor.

Baca Juga: Update Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Dramaga Bogor, Harga Daging Sapi & Ayam Meroket, Telur Ayam Terjun Bebas

Ia menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi di Kota Bogor dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu angin monsun, posisi matahari, dan faktor lokal yaitu topografi.

“Faktor pertama tingginya curah hujan di Bogor yaitu karena angin monsun barat dari Asia pada bulan Desember-Januari-Februari dan monsun timur dari Australia pada bulan Juni-Juli-Agustus. Faktor ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguapan uap air dan menghasilkan hujan,” ujarnya.

Menurut Dosen IPB University dari Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu, tingginya curah hujan di Bogor juga didukung oleh posisi matahari yang disebut dengan Intertropical Convergence Zone (ITCZ) yang biasa terjadi di bulan Maret dan September.

Baca Juga: Update Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Dramaga Bogor, Harga Daging Sapi & Ayam Meroket, Telur Ayam Terjun Bebas

Halaman:

Editor: Agus Sopyan

Sumber: IPB University


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x