Mudik Lebaran 2024, Pergerakan Masyarakat Diprediksi Lebih dari 193 Juta Orang, Terbanyak Pilih Kereta Api

- 12 Maret 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi penumpang menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Sebanyak 39,32 juta orang diprediksi memilih kereta api untuk mudik Lebaran 2024.
Ilustrasi penumpang menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Sebanyak 39,32 juta orang diprediksi memilih kereta api untuk mudik Lebaran 2024. /ANTARA FOTO/Didik Suhartono/

Untuk minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik Lebaran 2024 terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta), bus 19,4 persen (37,51 juta), mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07 persen (31,12 juta).

Budi juga mengatakan, minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik Lebaran 2024 tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya Covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca.

Budi telah melaporkan hasil survei yang melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

Ia juga menginformasikan hasil survei itu kepada pemangku kepentingan (stakeholder) terkait seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN, dan swasta.

"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta swasta," kata Budi.

Baca Juga: Tiket KA Lebaran 2024, Okupansi H-2 Mencapai 103 Persen, Daftar 10 KA dengan Tujuan Favorit

Baca Juga: Kode Redeem FF edisi Ngabuburit Hari Ini, Cara Dapat Umroh Gratis dan P90 Bunny's Order, SMG Paling Akurat

Berlakukan kebijakan efektif

Ia mengatakan bahwa pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

Kebijakan tersebut di antaranya:

  • Pengaturan waktu mudik
  • Penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini
  • Mudik gratis
  • Rekayasa lalu lintas
  • Diskon tarif jalan tol

"Pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," tutur Budi.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x