Meski begitu, menurut Kristi, maskapai Batik Air perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan pentingnya “panduan dan prosedur terperinci” untuk mengidentifikasi kelelahan awak pesawat, menyusul insiden “serius” melibatkan dua pilot maskapai Batik Air yang tertidur secara bersamaan saat menerbangkan pesawat dengan rute penerbangan Kendari-Jakarta.
Insiden yang terjadi pada 25 Januari silam itu diklasifikasikan sebagai insiden serius oleh KNKT, lantaran menyebabkan rangkaian kesalahan navigasi yang terjadi saat kedua pilot tertidur selama sekitar 28 menit ketika bertugas.
Kondisi kesehatan dan performa pilot menjadi isu penting dalam keselamatan penerbangan. Keletihan atau kelelahan yang dialami pilot (pilot fatigue) menjadi penyumbang terbesar yang mempengaruhi performa pilot.***