"Ini tradisi yang kami bangun agar ada ikatan emosional antara warga dengan Piala Adipura. Supaya mereka senantiasa menjaga kebersihan kota ini,"tegas Bima.
Capaian Piala Adipura tahun ini, semakin membuka kesempatan Kota Bogor untuk meraih penghargaan yang lebih tinggi lagi, yakni Piala Adipura Kencana. Dan apabila kembali meraih Adipura ketiga pada tahun depan.
Oleh karenanya, Bima menitipkan kepada Wali Kota Bogor baru terpilih nanti agar nenantiasa menjaga kolaborasi yang telah terjalin antara Pemkot dengan warga yang menurutnya mesti terus dikuatkan.
"Karena itu kuncinya, menjaga kebersihan itu tidak cukup oleh Pemkot saja sendirian," tandasnya.
Sementara itu Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah menerangkan Piala Adipura ke dua ini diraih Pemkot Bogor dengan upaya kerja keras dan tidak mudah, lantaran ketatnya penilaian.
Penilaian dilakukan ditingkat masyarakat, dipermukiman hingga keaktipan bank sampah. Tak berhenti sampai disitu, sorotan juga dilakukan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Alhamdulillah tahun ini TPA Galuga tidak kebakaran seperti yang banyak terjadi di wilayah lain. Kami selalu ingatkan Dinas Lingkungan Hidup untuk menjaga bukan hanya penataan tapi juga menjaga agar tidak terjadi kebakaran. Karena ini jadi salah satu perhitungan Adipura," jelas Syarifah.
Untuk mengurangi risiko kebakaran lanjut Syarifah, Pemkot Bogor melakukan tindakan pencegahan dengan memanfaatkan gas amoniak yang timbul dari sampah menjadi sumber bahan bakar rumah tangga bagi warga sekitar TPA Galuga.