Setiap harinya selalu banyak pembeli yang berburu barang bekas dan barang antik ke pasar Comboran yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Munif menambahkan dagangannya lebih ramai pada akhir pekan. Para pembeli sudah terbiasa berjalan di atas rel kereta api untuk melihat-lihat barang dagangan tanpa rasa waswas.
Yang menjadi daya tarik pasar Comboran ini karena harganya yang dianggap sangat murah dan terjangkau.
Beberapa barang bekas dan antik yang sudah berusia puluhan tahun bisa didapatkan disini dengan harga yang masih bisa ditawar.
Para pedagang Comboran yang berjualan di sebelah rel kereta sudah hapal jadwal kereta api langsir dan melewati tempat lapak mereka.
Pasar Comboran sendiri sudah ada sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia. Comboran sendiri, menurut salah satu versi berasal dari kegiatan para penarik dokar pada jaman Belanda memberikan minum pada kuda mereka yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah "Nyombor" atuh nyomboran. Lambat laun istilah Nyomboran ini konon katanya berubah menjadi Comboran. ***